Pandeglang- Pemilihan Umum atau Pemilu raya Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten berakhir ricuh, Selasa, 30 April 2019. Aksi saling dorong dan lempar kursi antar pendukung tak terhindarkan.
Kericuhan bermula saat salah satu kubu bersikeras meminta agar surat suara yang telah dimasukan kedalam kotak untuk segera dihitung. Sedangkan di kubu lain menolak keras dengan alasan akan menyinkronkan terlebih dahulu jumlah pemilih yang hadir dan kertas suara yang dimasukkan ke dalam kotak.
BantenHits coba menghubungi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mahasiswa, namun dibawah komando Hata penyelenggara lebih memilih bungkam. Upaya konfirmasi yang coba dilayangkan BantenHits tak juga direspon.
Baca Juga: Pemilihan Presma UNMA Banten Ricuh, Mahasiswa Saling Dorong dan Lempar Kursi
Sementara dilain pihak Ketua Himpunan Mahasiswa Mathla’ul Anwar (HIMMA) Banten, Hary menyayangkan insiden kericuhan yang terjadi di Kampus UNMA Banten saat Pemilu Raya Presiden Mahasiswa (Presma) siang tadi. Ia berharap kericuhan tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari.
“Kampus tempat mengadu otak, bukan otot. Mudah-mudahan tidak terulang lagi dikemudian hari, karena banyak Mahasiswa yang tidak ikut terlibat tapi terkena imbas buruk yang dilakukan oleh sekelompok Mahasiswa yang mempunyai kepentingan tersendiri,”kata pria yang kerap disapa Uwew ini, Selasa, 30 April 2019.
Berdasrkan data yang diperoleh, dari 2.216 Mahasiswa yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) hanya 844 yang memilih dengan 831 suara sah serta 13 suara tidak sah. Perolehan suara hasil Presma di UNMA Banten dimenangkan pasangan nomor urut 01 Agus Hidayat – Erik dengan 487 suara, sementara rivalnya nomor urut 02 Ariagus Thio – Putri Jarima mendapat 344 suara.
Editor: Fariz Abdullah