Serang- Jajaran Kepolisian Polres Serang Kota menggelar Razia Penyakit Masyarakat (Pekat) di Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten atau KP3B, Minggu, 12 Mei 2019. Menyusul banyaknya laporan masyarakat yang mengaku resah dengan kehadiran muda – mudi yang kerap melaksanakan aksi ngetrek atau balap liar di sekitaran KP3B.
Dikomandoi Kasat Sabhara Polres Serang Kota AKP Tommy, petugas langsung menyisir setiap sudut KP3B yang kerap dijadikan trek balap liar oleh muda-mudai tak bertanggung jawab.
Kedatangan petugas kepolisian rupanya membuat puluhan muda -mudi yang diduga akan melakukan ngetrek itu morat-marit melarikan diri. Beruntung berkat kepiawaian petugas dalam mengatasi penyakit masyarakat tersebut 10 kendaraan yang saat itu siap tancap gas berhasil diamankan petugas.
“Balap liar di KP3B ini sudah banyak laporan dari masyarakat, Kami (Polisi) melakukan penertiban dan tadi saat razia sudah banyak muda-mudi yang persiapan akan melakukan balap liar dan sudah kita amankan 10 motor beserta pemiliknya,”kata Tommy kepada awak media.
Tommy menegaskan penertiban yang dilaksanakan saat ini akan menjadi kegiatan rutin petugas kepolisian selama bulan ramadan. Tujuannya agar masyarakat tidak lagi terganggu dengan kehadiran muda-mudi yang tancap gas di KP3B.
“Dalam rangka keamanan masyarakat ketertiban di bulan ramadan ini agar masyarakat dapat mejalankan ibadah bulan puasa dengan tenang dan merasa aman dan selama bulan ramadan ini kita kan melakukan razia,”tegasnya.
“kita juga audah mendapatkan tempat-tempat balap liar selain di KP3B dan kita akan terus melakukan razia demi kondusifitas di bulan ramadan,”tambahnya.
Baca Juga: Polres Lebak Akan Tindak Tegas Pelaku Balap Liar
Sementara salah satu pedagang di lokasi KP3B yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan muda-udi yang melakukan ngetrek di KP3B berasal dari berbagai wilayah di Serang.
“Ngumpul di sini (KP3B) sehabis terawih mulai ramai biasanya dari Petir, curug, baros, ciomas, palima. kalau balapanya nanti siapa yang mau langsung pasang taruhan,”ungkapnya.
Editor: Fariz Abdullah
