Tangerang – Bedil, meriam, panser, tank, dan sederet alat utama sistem pertahanan atau alutsista diyakini tak akan menyurutkan semangat rakyat.
Rakyat justru akan terus bergerak melalui gerakan nasional Kedaulatan Rakyat yang akan menyampaikan pendapatnya saat penetapan hasil Pemilu 22 Mei 2019.
Hal tersebut disampaikan tokoh fenomenal yang telah mewarnai perjalanan perubahan sistem politik dan hukum di Republik Indonesia melalui Gerakan Reformasi tahun 1998 silam.
Selain dikenal berani mengutarakan gagasan-gagasan perubahannya, tokoh ini juga dikenal sebagai sosok yang rajin berpuasa sunnah, salah satunya puasa Nabi Daud. Sosok tersebut adalah Amien Rais.
“Kami jangan ditakut-takuti dengan bedil, dengan meriam, dengan panser, tank, dan laun-lain. Bagi rakyat itu hanya abal-abal, tidak akan pengaruhi kekuatan kita,” ujar Amien di Rumah Perjuangan Rakyat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Mei 2019 seperti dilansir Suara.com–jaringan BantenHits.com.
“Jadi petahana dan menteri yang ngawur itu hati-hati kita tidak takut sama sekali. Tidak ada contohnya rakyat rasa penguasa tidak ada. Jadi kita enteng-enteng saja kita terus saja go on kita terus aja move on,” ujar Amien.
Sebelumnya, Amien Rais menyerukan agar gerakan people power diganti. Amien beralasan untuk melawan tindakan kecurangan yang terjadi selama Pemilu akan diubah dengan gerakan kedaulatan rakyat.
Hal tersebut diungkap Amien saat melakukan pidato penutupan dalam acara ‘Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019’ di Grand Sahid Jaya, Tanah Abang Jakarta Pusat.
Dalam pidatonya, Amien mengajak para peserta untuk mendoakan anggota BPN yang baru ditahan Kepolisian, Eggi Sudjana. Menurutnya Eggi ditahan karena people power, karena itu Amien menggantinya dengan kalimat kedaulatan rakyat.
Tentang kebiasaan Amien Rais berpuasa Daud, diungkapkan putri Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais. Cerita tersebut ditulis lewat cuitan di Twitter, Kamis pagi, 28 Maret 2019 lalu.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana