Pandeglang – Santri asal Pandeglang yang tewas tertembak saat kerusuhan di Jakarta, Abdul Aziz (27) warga Kampung Rocek, Desa Rocek, Kecamatan Cimanuk, dikenal suka membantu orangtua.
Kedua orangtua Abdul Azis tak kuasa menahan kesedihan ketika mendengar kabar anak ke-3 dari 13 saudara itu meninggal dunia saat aksi menolak keputusan KPU di Jakarta.
Pamit Kunjungi Keluarga
Johani, ayah korban mengatakan, saat hendak ke Jakarta, santri di salah satu Pondok Pensantren di Kuningan, Cirebon itu sempat ijin kepada kedua orangtuanya. Namun, Abdul Azis ijin untuk menemui keluarga di Jakarta.
“Ijin, berangkat dari rumah jam 9 pagi, ijinnya berangkat sendirian, keberangkatan Azis ke Jakarta itu mengunjungi keluarga di sana. Enggak tau mau demo,” kata Johani di rumahnya, Rabu, 22 Mei 2019.
Menurut Johani, Azis tidak memiliki riwayat sakit. Bahkan, orangtuanya mengklaim bahwa Abdul Azis tidak pernah sakit.
“Azis tidak punya riwayat sakit, enggak pernah sakit diamah orangnya. Paling sakit gigi,” tambahnya.
Hingga Rabu sore, jenazah korban masih belum tiba di rumah orangtuanya. Jenazah dilaporkan masih berada di Rumah Sakit Kramatjati, Jakarta.
“Mau langsung dikuburkan, gimana cuacanya,” tandasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana