Cilegon- Sebanyak 13.500 kendaraan bermotor tercatat telah memadati tenda yang disiapkan pelabuhan Merak di Dermaga 7, Sabtu, 1 Juni 2019. Mereka dijadwalkan akan menyebrang menuju Bakahueni Lampung untuk melaksanakan mudik Lebaran.
Manager Usaha Pelabuhan Merak, Rudi Mahmudin menyebutkan puncak arus mudik khusus sepeda motor terjadi pada saat ini. Namun hal tersebut berbeda dengan kondisi kendaraan pribadi yang cenderung mengalami penurunan volume kendaraan.
“Puncak arus mudik khusus sepeda motor sekarang. Terhitung hari ini full sepeda motor dan kendaraan lain berkurang. Jika diperkirakan motor yang memadati tenda sebanyak 13.500 kendaraan sepeda motor,”Kat Rudi Mahmudi, Manager Usaha Pelabuhan Merak.
Menurutnya, untuk mengurai kemacetan, pihaknya di bantu oleh petugas kepolisian menbagi volume kendaraan pemudik sepeda motor ke dermaga lainnya yang berada di dalam pelabuhan Merak.
“Intesitas volume yang tinggi motor datang langsung di share ke dermaga lainnya 250 untuk tiap-tiap dermaga dan itu di kawal oleh polisi, tapi kalau dermaga 7 lebih dari itu karena dermaga yang dikhususkan untuk sepeda motor,”tuturnya.
“Dibandingkan dengan arus mudik pada tahun 2018 dari H-7 hingga H-5 pemudik sepeda motor yang berhasil di sebrangkan sekitar 14.000 pemudik. Namun pada saat ini sekitar 22.000 yang sudah menyebrang,”sambungnya.
Baca Juga: 52.128 Pemudik Menyebrang ke Pulau Sumatera Via Pelabuhan Merak, Pejalan Kaki Mendominasi
Sementara Lestari salah seorang pemudik sepeda motor mengeluhkan pelayanan yang di berikan oleh pelabuhan Merak, ia menuturkan butuh waktu 2 jam lamanya sejak ia tiba di pelabuhan hingga masuk kedalam kapal penumpang untuk menyebrang.
“Pas masuk diloketnya tidak begitu antri, pas masuk antriannya yang lama kurang lebih dua jam antrinya. Saya mau mudik ke Lampung dari Tan gerang bareng suami dan anak,”ujarnya saat di temui di Pelabuhan Merak.
Lestari mengungkapkan, bahwa dirinya beruntung menyiapkan bekal sahur. Pasalnya saat ia tertahan dalam antrian mengalami kesulitan untuk mencari makanan karena dermaga yang di khususkan untuk sepeda motor yakni dermaga 7 jauh dari para pedagang makanan.
“Susah disini sahur. Ini saja untung bawa makanan kecil. Sampai naik kapal baru sahur nanti,” terangnya.
Editor: Fariz Abdullah