Ironi Kehidupan Warga Patikang, Hidup di Atas Rawa dan Kesulitan Air Bersih

Date:

Jamban yang biasa digunakan warga Patikang, desa Citereup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. (Engkos Kosasih/BantenHits).

Pandeglang – Sekitar 30-35 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Patikang, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang sulit untuk mendapat sarana air bersih. Bahkan, warga disana harus menempuh beratus-ratus kilometer untuk mendapatkan air bersih untuk keperluan mandi dan memasak.

Hal itu karena, Kampung yang terletak di Buffer Zone KEK Tanjung Lesung itu berada diatas rawa. Ditambah lagi, tidak ada sanitasi untuk menunjang keperluan mereka. Ironisnya, warga disana masih menggunakan jamban di belakang rumah-rumahnya untuk keperluan Buang Air Besar (BAB).

“Untuk mendapat air bersih, ya harus ke sumur dekat sawah. Warga disini ngambil airnya kesana semua, lumayan jaraknya jauh,”kata Ujang salah seorang warga, kepada Bantenhits, Kamis 13 Juni 2019.

Selain kesulitan air bersih, kampung itu juga terlihat kumuh, karena hampir setiap warga yang mayoritas berpenghasilan sebagai nelayan itu tinggal di rumah-rumah yang berdinding bilik.

Melihat kesenjangan sosial di Kampung Patikang, menjadi sebuah ironi ditengah-tengah rencana pemerintah yang menjadikan Tanjung Lesung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, tetapi tanpa adanya penguatan ekonomi yang menyeluruh diwilayah penyangga.

Untuk penguatan ekonomi tersebut perlu tangan-tangan kreatif, produktif serta dukungan dari semua pihak untuk mengembangkan potensi yang ada di wilayah penyangga, seperti di Kampung Patikang yang memiliki potensi wisata Mangrove atau Bakau.

“Ya memang semua pihak harus ikut membantu, karena kepentingan dari pengembangan wisata Mangrove ini, bukan untuk kami selaku penggagas, tetapi untuk masyarakat. Khususnya masyarakat di Buffer Zone KEK Tanjung Lesung,” ungkap Ketua Pokdarwis Putri Gundul, Desa Citeureup, Deden Sudiana.

Menurut Deden, Kampung patikang ini memiliki berbagai potensi seperti wisata Mangrove, Budidaya Mangrove, Canoeing atau bersampan di muara sekitar Kampung Patikang, Spot Selfie, dan Penyebrangan Pulau Liwungan.

“Bayangkan jika itu semua dapat dikelola dengan baik, berapa banyak warga yang dapat mengais rezeki pada saat tidak melaut, karena musim angin barat? Pengembangan Mangrove ini adalah solusi untuk mengatasi kesenjangan sosial di Kampung Patikang,” jelasnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Sepanjang 3-15 April 2024, Jumlah Penumpang di Terminal Poris Plawad Mencapai 1.000 Orang Per Hari

Berita Tangerang - Sepanjang 3-15 April 2024 atau selama...

Angka Kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024 Menurun, Pelanggaran ETLE Meningkat

Berita Jakarta - Angka kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024...

Lakalantas di Depan Ruko Barcelona Rawa Mekar Jaya Serpong, Dua Orang Luka

Berita Tangsel - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan...