Pandeglang – Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengunjungi lokasi hunian sementara (Huntara) di Kampung Citanggok, Desa Teluk, Kecamatan Labuan yang sudah diisi oleh masyarakat korban tsunami sejak Mei 2019 lalu.
Saat meninjau lokasi, Irna menemukan beberapa kekurangan fasilitas seperti minimnya sarana air bersih dan tidak adanya tempat untuk membuang sampah, sehingga Huntara terlihat kotor dan jorok.
Baca Juga: Huntara Untuk Korban Tsunami Selat Sunda Belum Kelar, Irna: Ibu Tuh Kadang-Kadang Suka Pusing
Alhasil, Irna memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mencatat kebutuhan masyarakat di Huntara.
“Ini harus di rawat kebersihannya, harus ada piket-piket kebersihan, jadi masyarakat bergantian membersihkannya, memang ada beberapa kekurangan tapi akan segera kita fasilitasi kekurangan itu,” Kata Irna, Rabu, 19 Juni 2019.
Selain itu, Irna juga menemukan 2 orang Lansia yang berumur ratusan tahun hidup sebatang kara di Huntara. Melihat kondisi tua renta itu, Irna meminta Dinas Sosial (Dinsos) melakukan pendekatan agar kedua Lansia itu mau di pindahkan ke rumah singgah Nini-aki.
“Mereka tanggungjawab negara, kami akan bawa ke rumah singgah Nini-Aki agar kesehatannya terjamin, kebutuhannya terpenuhi,” tandsnya.
Sementara salah seorang Lansia, Sumirah (140) mengaku hanya hidup sebatang kara di Kecamatan Labuan, karena anak satu-satunya telah lama meninggal dunia.
“Sudah lama disini, paling di urusin sama tetangga,” singkatnya.
Editor: Fariz Abdullah