Serang – Pemerintah Kota Serang masih berkutat dengan persoalan koordinasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) dengan sekretaris daerah dan wali kota-wakil wali kota.
Hal tersebut terungkap dari pernyataan sekaligus penegasan Sekda Kota Serang Tb. Urip Henus saat merespons tudingan kinerja sekda lemah dalam mengorgansisir OPD di Pemkot Serang.
Saat memimpin rapat bulanan dengan kepala OPD, Minggu, 30 Juni 2019, Urip menyatakan, jika sekda yang langsung koordinasi dengan OPD itu salah, karena tupoksi kepala OPD itu melakukan laporan kepada wali kota melalui dirinya.
“Saya malu ini ditanya oleh beberapa wartawan terkait seolah-olah saya ini tidak ada koordinasi dengan kepala OPD. Itu salah. Seharusnya kepala OPD yang koordinasi. (Selama ini) ada yang tidak melakukan, ada yang melakukan. Nah, yang tidak melakukan saya ingatkan tolong jangan sampai ujung-ujungnya saya lagi yang dicecar (pertanyaan),” kata Urip kepada wartawan, Minggu, 30 Juni 2019.
“Jadi kemarin itu sebagai salah satu bentuk pembinaan kepada OPD, sudah saya ingatkan agar mereka melakukan seperti itu (pelaporan), nanti hasilnya kalau tidak melakukan itu bukan urusan saya,” tegasnya.
Artinya, Urip menegaskan, dirinya sudah rewel akan tupoksinya. Pada saat evaluasi rutin sebulan sekali pun sering mengingatkan untuk membaca tupoksi masing-masing.
“Karena saya khawatir teman-teman ini setelah duduk sok pinter, lupa dengan tupoksi bahwa kepala OPD itu melakukan pelaporan kepada pimpinan dalam hal ini Walikota melalui Sekda,” jelasnya.
Ia berharap, ke depan seluruh OPD tetap membaca sesuai tupoksinya, agar tidak sok pintar.
“Saya saja baca. Kalau (OPD) paham, saya rasa paham tapi lupa baca, sehingga dia langsung-langsung ke wali kota laporannya. Tapi gak semua, ada yang melalui sekda juga. Secara pasti saya tidak tahu siapa-siapa yang melakukan laporan langsung ke wali kota. Kemarin saya ingatkan, diam,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Serang, Namin, memberikan kritik kepada Pemkot Serang. Ia menyoroti permasalahan minimnya koordinasi antar OPD, yang dia sebut disebabkan oleh rendahnya kinerja sekda.
Menurutnya, sekda sebagai pimpinan tertinggi OPD, harus bisa mengakomodir segala keinginan dari wali kota dan wakil wali kota, dan mengejewantahkannya sebagai produk kebijakan.
“Keinginan untuk merealisasikan visi dan misi dari wali kota Serang, untuk memajukan
Kota Serang, rasanya menjadi sulit. Hal tersebut karena minimnya koordinasi dan komunikasi dari jajaran OPD,” kata Namin.
Sementara itu, Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan bahwa, komunikasi saat ini dirinya dengan Sekda Kota Serang berjalan lancar selama menjabat. Karena memang, jika melihat pekerjaan sama-sama sibuk.
“Kalau di paripurna dan agenda Minggu ini Sekda masih cuti menyelesaikan S3 nya. Sebenarnya Sekda itu sudah ada poksinya, karena jabatan tertinggi tertinggi ASN itu Senda,” pungkasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
