Pandeglang – Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku khawatir kekeringan yang mulai melanda sejumlah daerah di Kabupaten Pandeglang, mengganggu proses produksi pangan.
Ditambah lagi, kekeringan yang melanda di Kecamatan Pagelaran, Patia, Munjul, Cikeusik, dan Panimbang merupakan lumbung pangan. Selain itu, Pandeglang juga sedang menargetkan swasembada jagung.
“Kekeringan ini membuat produksi pangan sedikit banyak terganggu. Terutama wilayah selatan yang menjadi lumbung pangan. Hasil panen mereka tidak tumbuh dengan baik,” kata Irna, Senin, 1 Juni 2019.
Kondisi tersebut diperparah dengan embung desa yang semestinya dapat menampung dan mengalirkan air ke pesawahan yang terkena kekeringan tidak berfungsi dengan baik. Karena ada beberapa embung yang mengering dan dibangun tanpa saluran irigasi.
“Kami akui belum seluruhnya embung berfungsi maksimal. Karena ada beberapa embung yang dibangun tanpa saluran irigasi, jadi tidak bisa mengairi persawahan karena tidak ada saluran cacingnya,” ujarnya.
Kendati demikian lanjut Irna, hal itu bukan menjadi masalah bagi petani yang mengikuti asuransi. Karena saat mereka menjadi anggota asuransi, lahan mereka akan mandapat ganti rugi sebesar Rp6 juta per hektar, apabila gagal panen.
“Namun bagi yang belum ikut asuransi, kami akan terus dorong supaya mereka disubsidi oleh pemerintah,” jelasnya.
Adapun untuk mengatasi kekeringan, Pemkab melalui BPBD dan PDAM terus mengirimkan bantuan air bersih bagi masyarakat yang dilanda kekeringan. Sementara untuk petani, pemerintah akan membantu dengan mengirim pompa air.
“Kami sedang memetakan daerah mana saja yang dilanda kekeringan tahun ini, untuk mendapatkan bantuan Sumur Pantek dari Kementerian PUPR,” tandasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana