Pandeglang – Kepala Dinas Pertanian (Distan) Pandeglang, Budi Januardi mulai pesimis sejumlah pesawahan yang mengalami kekeringan akan berdampak pada gagal panen. Hal itu, karena musim kemarau pada tahun 2019 di prediksi sampai bulan Agustus-September.
Ditambah lagi, beberapa saluran irigasi dan embung desa di wilayah terdampak kekeringan tidak berfungsi dengan baik. Padahal, Distan Pandeglang telah melakukan antisipasi kekeringan melalui Brigade alsintan dengan cara menyiapkan mesin pompa air.
“Kami telah melakukan antisipasi dengan mengirim pompa air dengan catatan di wilayah kekeringan itu ada sumber air yang bisa dimanfaatkan,” katanya, Rabu, 3 Juli 2019.
Dari catatan Distan Pandeglang sekitar 8040 Hektar sawah di 20 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang mengalami kekeringan seperti Kecamatan Sumur, Cimanggu, Cibaliung, Cibitung, Cikeusik, Cigeulis, Panimbang, Sobang, Munjul, Angsana, Sindangresmi, Picung, Bojong, Saketi, Cisata, Pagelaran, Patia, Sukaresmi, Carita dan Mandalawangi. Sementara sekitar 250 Hektar sawah terancam gagal panen.
Kepala Bidang Pertanian pada Distan Pandeglang, Nasir Menambahkan, kekeringan yang terjadi saat ini bisa menyebabkan tanaman padi milik petani di 20 kecamatan itu gagal panen.
Karena berdasarkan pantauan Distan Pandeglang dibeberapa lokasi banyak tanaman yang masih berumur 20-45 hari dan kemungkinan gagalnya tinggi jika hujan tidak turun dalam seminggu kedepan.Meski begitu, Nasir mengaku belum bisa memvonis apakah tanaman padi di 6 kecamatan itu sudah rusak berat atau belum.
“Karena yang bisa memvonis itu adalah petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) yang ada di tiap-tiap kecamatan,” tambahnya.
Editor: Fariz Abdullah