Ada Bukti Transfer Dugaan Jual Beli Bangku Sekolah, Kepsek di Banten Sakit Jantung saat Dipanggil Ombudsman

Date:

IMG 20190618 WA0018
Gubernur Banten Wahidin Halim saat menyapa orang tua murid yang tengah mengantri untuk mengikuti PPDB Online.(Dok.BantenHits.com)

Tangerang – Karut-marut PPDB tingkat SMA/SMK di Provinsi Banten terus terjadi saban tahun. Masalah muncul mulai dari penyediaan server yang asal-asalan untuk PPDB online, hingga dugaan jual beli bangku sekolah.

BACA JUGA: Ini Kejanggalan-kejanggalan Proyek Pengadaan Komputer UNBK 2017 Senilai Rp 40 M di Banten yang Seret Anak Gubernur 

Terkait dugaan jual beli bangku sekolah, Ombudsman Perwakilan Provinsi Banten telah memanggil Kepala SMKN 1 Kabupaten Tangerang atau SMKN Panongan Mahfudin M. Ardi, Jumat, 5 Juli 2019. Ardi tak memenuhi panggilan karena harus periksa jantung.

Kepala Kantor Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Banten Bambang P. Sumo mengatakan Mahfudin tidak hadir pada panggilan pertama yang dijadwalkan Jumat 5 Juli 2019.

“Yang hadir pengacaranya katanya yang bersangkutan periksa jantung,” kata Kepala Kantor Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Banten Bambang P. Sumo, Sabtu, 6 Juli 2019, seperti dilansir tempo.co.

“Kami jadwal ulang pemanggilan, bila tiga kali tidak penuhi panggilan maka akan kami hadirkan paksa,” sambungnya.

Kuasa hukum Mahfudin, A. Goni membenarkan kliennya tidak dapat hadir karena alasan kesehatan. Menurut Goni, kliennya sama sekali tak bermaksud tidak menghargai panggilan Ombudsman.

“Jika sudah sehat pasti kami penuhi panggilan tersebut,” kata Goni.

Dugaan praktik jual beli bangku di sekolah kejuruan itu diungkap orang tua siswa yang membayar Rp 4 juta agar anaknya dapat bersekolah di SMKN Panongan. Pembayaran dilakukan lewat transfer.

BACA JUGA: Nilai UN Capai 90, Puluhan Siswa Berprestasi di Kabupaten Tangerang Justru Tak Jelas Masa Depannya

Pada bukti transfer tertera Rp 4 juta dikirim 28 Juni 2019, dua hari sebelum pengumuman hasil PPDB pada 30 Juni 2019.

Alur pungli uang bangku itu disebutkan dari orangtua calon resimen (sebutan untuk siswa SMK) diberikan melalui agen. Agen ini terdiri dari berbagai profesi dari mulai guru, satpam sekolah hingga aparat.

Editor : Darussalam Jagad Syahdana

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

    View all posts

Cek Berita dan Artikel yang lain di:

Google News

Terpopuler

Share post:

spot_img

Berita Lainnya
Related