Lebak- Gempa berkekuatan 6,9 Skala Richter mengguncang Provinsi Banten, Jumat, 2 Agustus 2019 malam. Gempa yang berpotensi tsunami itu merusak ratusan rumah di tanah Jawara.
Informasi diperoleh, sedikitnya 12 rumah di Kabupaten Lebak, 81 rumah di Pandeglang dan 7 rumah di Kabupaten Serang mengalami rusak akibat gempa yang terasa hingga ke ibu kota Jakarta itu.
Bahkan 2 lansia di Kabupaten Lebak juga dilaporkan meninggal dunia saat gempa mengguncang Provinsi Banten. Masing-masing Rasinah (48) warga Kampung Cilangkahan, Desa Peucang Pari, Kecamatan Cigemblong dan Salam (95) warga Kampung Bayah Barat, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.
Baca Juga: BPBD Pandeglang: 58 Rumah Rusak dan 2 Orang Luka Akibat Gempa
Keduanya meninggal dunia bukan akibat reruntuhan bangunan pasca gempa mengguncang, melainkan faktor usia dan penyakit yang dideritanya. Rasinah (48) dilaporkan meninggal akibat serangan jantung karena kaget dan lari keluar rumah saat gempa mengguncang. Sedangkan Salam (95) kelelahan karena saat mencoba mengevakuasi diri bersama warga lainnya ke dataran yang lebih tinggi.
Lukman Hakim warga Kecamatan Cigemblong, Kabupaten Lebak membenarkan terdapat salah sati warga yang meninggal dunia saat gempa mengguncang Banten.
“Iya betul, tapi karena serangan jantung bukan karena tertimpa reruntuhan,”kata Lukman saat dihubungi BantenHits, Sabtu, 3 Agustus 2019.
Terpisah, Kapolsek Bayah AKP Tatang Warsita membenarkan terdapat salah satu warga di Bayah yang juga dilaporkan meninggal dunia saat peristiwa gempa terjadi.
“Iya karena usia tua, kelelahan,”kata Tatang.
Dilain pihak, Komandan tanggap darurat BPBD Lebak Budi Santoso mengatakan jumlah rumah rusak akibat gempa mengalami peningkatan. Hingga pukul 07.00 WIB tercatat 22 rumah rusak.
“Tim masih melakukan pendataan, kepala pelaksana BPBD Lebak sedang di Bayah. Untuk dua warga yang meninggal dunia kita lagi cek kebenarannya,”pungkasnya.
Editor: Fariz Abdullah