Serang – Gempa bumi berkekuatan 6,9 SR dengan kedalaman 48 kilometer berpusat di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, mengguncang sejumlah wilayah Banten.
Dua warga di Kabupaten Lebak dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa ini. Gempa juga merusak 223 rumah, 4 unit fasilitas peribadatan,1 unit kantor desa, 2 rumah ibadah, dan 3 bangunan lainnya.
Tokoh muda Ujung Kulon Usep Saepudin meminta Gubernur Banten Wahidin Halim proaktif terkait penanganan bencana di wilayahnya. Pasalnya, hingga Sabtu, 3 Agustus 2019, Wahidin Halim diketahui belum mendatangi lokasi terdampak gempa di Pandeglang.
“Gubernur Banten juga harus proaktif terhadap persoalan bencana yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, karena ini memang fenomena alam yang harus dapat kepedulian dari semua pihak termasuk gubernur Banten,” ujar Usep kepada BantenHits.com, Sabtu 3 Agustus 2019.
Menurutnya masyarakat Pandeglang, Mandalawi dan Ujung Kulon adalah masyarakat Banten. Karenanya, ia meminta gubernur bergerak cepat melakukan apa yang dibutuhkan masyarakat.
“Persoalan listrik itu sangat vital karena setiap setelah bencana, suka mati lampu. Akibatnya masyarakat merasa trauma. Seperti pada saat kejadian tsunami kemarin, ada mati lampu. Gubernur Banten, bupati, bahkan presiden harus memastikan agar masyarakat tidak panik,” tegasnya.
Ia menilai jika aliran listrik mati, masyarakat sulit untuk mengakses adanya informasi yang valid, dan jika aliran listrik mati masyarakat terus mendapatkan informasi hoaks.
“Semalam juga ada yang kecelakaan akibat panik, saya juga waktu ada tsunami Desember 2018 kemarin saya merasakan sering mendapat informasi yang tidak jelas,” pungkasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
