Rombongan Mahasiswa Pandeglang yang Acungkan Poster ‘Santet DPR’ Alami Sesak Napas Tertembak Gas Air Mata

Date:

Ribuan mahasiswa di Banten turun ke jalan menyuarakan penolakan UU KPK dan RKUHP. (Dok.BantenHits.com)

Pandeglang – Aksi mahasiswa dari berbagai wikayah menolak RKUHP dan UU KPK di DPR RI berakhir rusuh, Selasa, 24 September 2019.

Fajri, mahasiswa Universitas Mathla’ul Anwar mengungkapkan, rombongan mahasiswa Pandeglang terjebak sekitar tujuh jam di Stasiun Palmerah.

Saat itu, Fajri dan rombongan hendak kembali ke Pandeglang melalui Stasiun Palmerah dengan berjalan kaki. Namun, tiba-tiba polisi menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa. Akibat tembakan gas air mata, Fajri mengaku sempat mengalami sesak napas.

“Stasiun Palmerah ditutup polisi sambil menembakkan gas air mata. Bahkan gas air matanya diarahkan juga ke stasiun palmerah, sehingga warga sipil di Palmerah banyak yang kena dampak gas air mata,” kata Fajri.

“Kejadian penembakan gas air mata dari jam 4 sore sampai jam 11 malam,” sambungnya.

Setelah sempat terjebak sekitar tujuh jam, rombongan mahasiswa Pandeglang akhirnya bisa kembali ke kampus masing-masing. Fajri memastikan seluruh mahasiswa Pandeglang yang berangkat aksi bersama rombongannya telah kembali dengan selamat.

Rombongan mahasiswa Pandeglang ini diketahui tetap berangkat mengikuti aksi di DPR RI meski sebelumnya diimbau Bupati Pandeglang Irna Narulita tidak mengikuti aksi.

Setibanya di DPR RI dan bergabung dengan peserta aksi lainnya, mahasiswa Pandeglang kembali membuat kehebohan dengan mengacungkan poster “Terima Jasa Santet DPR”

[ngg src=”galleries” ids=”70″ display=”basic_thumbnail” thumbnail_crop=”0″]Mahasiswa Al Azhar Lewati Masa Kritis

Faisal Amir, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Al Azhar yang sebelumnya kritis dilaporkan kondisinya sudah membaik. Informasi tersebut sakligus membantah
kabar yang menyebutkan Faisal Amir telah meninggal dunia.

Joe selaku kerabat dari Faisal menyatakan bahwa kabar yang menyebutkan Faisal Amir meninggal tidak benar. Ia memastikan bahwa Faisal saat ini masih hidup dan tengah menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Pelni, Jakarta.

“Jadi kabar itu tidak benar. Kerabat kami per hari hari masih menjalani perawatan di RS Pelni usai tindakan operasi pada dini hari tadi,” kata Joe seperti dilansir Suara.com, Rabu, 25 September 2019.

Diketahui kabar meninggalnya Faisal tersebut beredar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp. Dalam pesan tersebut tertulis Faisal meninggal usai menjalani perawatan di RS Pelni. Tercantum juga dua nama yang mengaku sebagai paman dan ibu kandung Faisal dalam pesan berantai.

Sebelumnya, kondisi Faisal mulai membaik usai melewati masa kritis. Faisal baru selesai menjalani operasi pada Rabu dini hari.

Diketahui, Faisal menderita pendarahan otak dan tengkorak retak. Ia sempat kritis sejak sore hari saat dibawa pertama kali ke RS Pelni dengan menggunkan mobil bak terbuka.

Kerabat dari Faisal, Joe berujar selain luka berat di bagian kepala, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Al Azhar itu juga alami patah tulang bahu.

“Kerabat kita tadi sudah menjalani operasi dan sekarang kondisinya masih dirawat di ruang ICU RS Pelni,” ungkap Joe.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

  • Engkos Kosasih

    Memulai karir jurnalistik di BantenHits.com sejak 2016. Pria kelahiran Kabupaten Pandeglang ini memiliki kecenderungan terhadap aktivitas sosial dan lingkungan hidup.

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jumat Curhat Polda Metro Jaya di Legok; Cara Humanis Polsek Legok Ciptakan Kamtibmas dan Dekatkan Diri ke Warga

Berita Tangerang - Kejahatan jalanan dan kenakalan remaja menjadi...

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...