Pandeglang – Gelombang aksi mahasiswa menolak RKUHP dan UU KPK serta RUU lainnya yang bermasalah kembali terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, Senin siang ini, 30 September 2019, di antaranya Jakarta, Yogyakarta, Solo, dan Lampung.
Aksi di Jakarta dilakukan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia di depan Gedung DPR RI.
Setelah sempat bergabung dengan massa aksi se-Indonesia, 24-25 September 2019, Aliansi BEM di Kabupaten Pandeglang akan kembali melakukan aksi penolakan terhadap RUU KUHP dan UU KPK. Aksi kali ini dipusatkan di Tugu jam Alun-alun Pandeglang, Selasa, 1 Oktober 2019.
“Ya benar kita akan aksi di tugu jam Alun-alun Pandeglang, masih dengan suara yang sama,” kata salah seorang Mahasiswa di Pandeglang, Fikri Anidzar, Senin, 30 September 2019.
Menurut Fikri, sejauh ini sudah ada empat universitas di Pandeglang yang akan melakukan aksi, seperti UNMA Banten, STISIP Banten Raya, STIA Banten dan Stasisman.
“Kami harap, pemerintah menjamin keamanan dan keselamat para demonstran, agar tidak ada lagi korban didalam menyuarakan penolakan RUU KUHP ini,” ujarnya.
Saat disinggung soal “Santet DPR” yang di gaungkan Mahasiswa Pandeglang di Senayan, Fikri menganggap itu hanya sebuah guyonan, sebagai bentuk kekecewaan mereka.
“Oh itu soal ‘Santet DPR’ itu mah bukan apa-apa, hanya bentuk kekecewaan saja. Jadi enggak mungkin, mahasiswa di Pandeglang benar-benar melakukan itu,” tandasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
