Serang – Sekitar 16 warga Kota dan Kabupaten Serang terjebak di Wamena. Mereka tak bisa pulang ke kampung halaman karena tak punya ongkos.
Nurhasanuddin (28), salah seorang warga Kelurahan Secang, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang yang berada di Papua mengaku, 16 warga Banten, khususnya dari Kota Serang dan Kabupaten Serang minta dibantu kepulangannya oleh pemerintah.
BACA JUGA: Belasan Warga Serang Terjebak Kerusuhan di Wamena Tak Punya Ongkos untuk Pulang
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ada 16 warga Serang yang saat ini butuh bantuan untuk pulang, yakni:
1. Azhari (46), warga Ciruas
2. Budiman (26), warga Pontang
3. Nurhasanuddin (28), warga Serang
4. Bainah (25), warga Ciruas
5. Faturrahman (25), warga Kaserangan Pontang
6. Farel (4), warga Ciruas
7. Aminuddin (23,) Secang-serang
8. Sunesah (22), warga Jambu
9. Arifin (6 bulan), warga Serang
10. Hasan (30), warga Lopang
11. Vindi Menawati (29), warga Lopang
12. Adam (3), warga Lopang
13. Resi Andini (25), warga Cipocok
14. Reihari (4), warga Cipocok
15. Hasan (28), warga Cipocok
16. Abdhurahman (54), warga Babakan-Serang.
Nurhasanuddin menjelaskan sejak adanya kerusuhan tersebut ia telah berhenti berjualan bubur, sehingga perbekalan dirinya bersama keluarga semakin menipis.
16 warga Serang di Papua, kata Hasanuddin, terdiri dari 9 orang warga kota Serang dan 7 orang warga Kabupaten Serang. Ia menyakini dari data tersebut sewaktu-waktu bisa bertambah.
“Ini bisa tambah banyak ini saya lagi cari lagi ke pengungsian lainya, itu bisa bertambah, 16 orang ada 4 anak kecil, semua sekarang ada di Sentani, kontrakan saya,” katanya.
Sampai sekarang 16 orang tersebut terus menunggu harapan dari para pemimpin wali kota dan gubernur Banten, untuk memfasilitasi kepulangan 16 orang warga Serang. Nurhasanudin mengaku saat ini keamanan masih bisa dikendalikan aparat kemanan TNI dan Polisi.
“Alhamdulillah dari Banten semua selamat. Kita minta pulang aja,” pungkasnya sambil memohon kepada media untuk melanjutkan harapan kepada para pemimpin.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana