Cilegon – Dua kader Golkar Kota Cilegon diprediksi akan bertarung dalam Pilkada Cilegon 2020, menyusul majunya Iye Rohiman, mantan anggota DPRD Kota Cilegon periode 2009-2014.
Padahal, Golkar Kota Cilegon sudah hampir pasti akan mengusung Ratu Ati Marliati yang saat ini menjabat wakil wali kota Cilegon sebagai calon wali kota 2020-2025.
Ratu Ati adalah adik kandung mantan wali kota Cilegon yang juga Ketua DPD Golkar Kota Cilegon Tb. Iman Ariadi yang kini tengah dibui karena terlibat korupsi.
Kepastian Iye maju dalam Pilkada Cilegon 2020 disampaikan langsung saat menggelar konperensi pers di sebuah restoran di Kota Cilegon, Rabu, 9 Oktober 2019.
Untuk membuktikan keseriusannya maju dalam pesta demokrasi lima tahunan di Kota Cilegon, Iye menyebut telah membentuk barisan relawan.
Di hadapan awak media, Iye juga menegaskan dirinya siap menanggung risiko, termasuk dipecat dari Partai Golkar.
“Saat ini memang belum mengundurkan diri dari Golkar, kalau memang ada risiko pemecatan siap diterima. Tapi, tidak ada masalah saya dengan Golkar,” tegas Iye.
Iye mengaku, dirinya tak takut menghadapi sejumlah nama-nama besar di Kota Cilegon, termasuk bila harus berhadapan dengan kolega partainya.
Meski demikian, Iye tetap membuka peluang untuk bersanding dengan Ratu Ati dan kandidat lainnya.
“Kalau saya akan masuk ke partai manapun, termasuk Golkar. Tapi, kalau Golkar menutup pintu tidak masalah, tapi kalau pak haji akan masuk ke mana saja. Saya juga masih membuka kemungkinan di nomor satu atau nomor dua,” akunya.
Jelang Pilkada 2020 ini ia mengaku telah menjalin komunikasi dengan beberapa tokoh yang digadang-gadang bakal mencalonkan diri dalam pertarungan nanti seperti Helldy Agustian, Awab, Alawi Mahmud, dan Dede Rohana.
“Beberapa tokoh kita sudah bertemu, tapi ada juga yang belum. Bisa saja ke depan kita akan bertemu. Pak Haji tidak pernah merasa lawan, semua pertemenan,” tandasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
