Pandeglang – Menko Polhukam Wiranto menderita dua luka tusukan pada bagian perut kiri sebelah bawah dalam insiden penyerangan di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis siang, 10 Oktober 2019.
Kapolda Banten Irjen Pol. Tomsi Tohir mengatakan selain Wiranto, tiga orang lainnya terkena serangan pelaku, yakni
Kapolsek Menes Kompol Dariyanto, Fuad Syaugi dan ajudan Danrem 064/MY.
Selain melukai korban-korban tersebut, kata Tomsi, pelaku juga sempat menyerang dirinya namun bisa dilumpuhkan.
Menurut Tomsi, dua pelaku adalah pasangan suami istri. Mereka baru dua bulan tinggal mengontrak di Pandeglang, Banten.
“Ada dua orang anggota masyarakat, yaitu suami istri yang menerobos masuk penjagaan dan melakukan upaya penganiayaan terhadap beliau (Wiranto), namun berhasil dicegah. Tapi tidak sepenuhnya. Beliau mengalami luka penusukan, tapi beliau dalam keadaan stabil dan sadar. Saat ini kondisinya baik,” jelas Tomsi.
“Untuk kedua pelaku sudah berhasil diamankan dan saat ini sedang dikembangkan,” lanjutnya.
Tomsi menjelaskan, dari kedua pelaku petugas menyita sebilah belati dan gunting yang digunakan untuk menyerang Wiranto dan rombongannya.
“(Senjata yang digunakan pelaku) laki-laki dalam bentuk belati, perempuan gunting,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun BantenHits.com, dua pelaku diketahui bernama Fitri Andriana binti Sunarto (21), Desa Sitanggai, Kecamatan Karangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah; dan Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31), warga Jalan Syahrial VI, No 104 LK, Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatra Utara.
Keduanya diketahui mengontrak di Kampung Sawah, Desa/Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
