Tangerang – Dulu, pondok pesantren selalu dipersepsikan kumuh dan jorok. Ingat! Itu dulu. Sekarang, setop bilang pondok pesantren kumuh dan jorok!
Jika ingin membuktikan pondok pesantren sudah tak kumuh dan jorok lagi, datang ke Kabupaten Tangerang. Sejak 2018, tercatat sudah 46 pesantren di Kabupaten Tangerang dibuatkan sanitasi sehat. Pada 2019 ini bertambah 150 pesantren, sehingga total sudah 196 pesantren.
Pembuatan sanitasi sehat di pondok pesantren dilakukan melalui program Sanitren alias Sanitasi Berbasis Pesantren, sebuah program unggulan Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyerahkan langsung program bantuan tersebut kepada 150 pondok pesantren penerima manfaat Sanitren 2019, Rabu, 23 Oktober 2019. Acara dilangsungkan di Gedung Serba Guna (GSG) Tigaraksa.
Program Sanitren ini merupakan program unggulan Pemerintah Kabupaten Tangerang yang dituangkan dalam RPJMD tahun 2019-2023. Program ini membangun fasilitas sanitasi di Pondok Pesantren berupa kamar mandi, toilet, tempat mencuci santri dan lainnya.
Zaki mengatakan, dengan melaksanakan program ini, Pemkab Tangerang membutuhkan partisipasi dan peran aktif dari semua pihak, sehingga tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Tangerang yang muaranya kepada peningkatan kualitas pelayanan umum di bidang sanitasi dan air bersih dapat sama-sama terwujud.
“Saya berharap fasilitas ini dapat terus dijaga dan terpelihara agar dapat terus memberikan banyak manfaat kepada santri-santri calon generasi penerus kita. Sehingga pada akhirnya apa yang menjadi harapan dan cita-cita kita semua sesuai dengan visi dan misi pemerintah daerah dapat tercapai sesuai dengan harapan kita semua. Amin ya rabbal’alamin,” kata Zaki melalui keterangan tertulis.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tangerang Badri Hasun menyampaikan aspirasi terkait kepedulian Bupati Tangerang kepada pondok pesantren.
“Saya mengucapkan apresiasi setinggi- tingginya kepada Pak Bupati Zaki yang telah memberikan bantuan Sanitren kepada ponpes di Kabupaten Tangerang dan saya juga berterima kasih kepada seluruh elemen atas segala dukungan dan partisipasinya sehingga program Sanitren ini dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ucap Badri.
Program Sanitren, lanjut Badri, bisa terlaksana karena semua elemen di Kabupaten Tangerang aangat solid dalam merumuskan kebijakan pembangunan Sanitren, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan proses pelaksanaan.
“Semoga pembangunan sanitasi ini menjadikan santri dan santriwati di Kabupaten Tangerang lebih bersemangat lagi dalam belajar dan bisa membangun Kabupaten Tangerang lebih religius lagi,” ujarnya.
Kepala Bidang Prasarana Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Erwin Mawandi menambahkan, target Sanitren ini sebanyak 829 Ponpes yang di bangun oleh Pemkab Tangerang.
Erwin membeberkan, 2018 Pemkab Tangerang sudah membangun Sanitren di 46 ponpes. Kemudian 2019 ini membangun 150 Sanitren. Sehingga diharapkan pada 2022 semua pondok pesantren di Kabupaten Tangerang sudah dibangun sanitasinya
“Semoga dengan melalui program Sanitren ini dapat meningkatkan kualitas belajar-mengajar yang diselenggarakan oleh pondok pesantren. Insya Allah program ini akan terus kami tingkatkan jika tahun ini kita realisasikan kepada 150 pondok pesantren di wilayah Kabupaten Tangerang, insya Allah Program Sanitren yang kami targetkan kepada 829 Pondok Pesantren yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang bisa tercapai,” jelas Erwin.
Pimpinan Pondok Pesantren Hudaatul Umam, Desa Pasir Awi, Kecamatan Pasar Kemis, Hariri mengungkapkan rasa syukurnya atas dibantunya pesantren melalui program Sanitren.
“Alhamdulillah Pemerintah Kabupaten Tangerang selalu memperhatikan dan membantu pesantren-pesantren yang ada di Kabupaten Tangerang,” ungkapnya.
“Semoga seluruh pondok pesantren di Kabupaten Tangerang segera mendapatkan program sanitren dari pemkab ini dan bisa segera di pakai untuk para santri agar santri lebih bersih dan nyaman di pondok pesantren,” sambungnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana