Jakarta – Kepala Badan Reserse Kriminal atau Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Idham Aziz telah dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo, Jumat, 1 November 2019. Pangkat Idham pun berubah dari komisaris jenderal menjadi jenderal polisi.
Sepeninggal Idham, jabatan Kabareskrim pun menjadi kosong. Kepada media usai pelantikan, Idham berjanji akan segera menunjuk Kabareskrim baru.
Dilansir Tempo.co, nama Inspektur Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencuat sebagai calon Kabareskrim. Menurut beberapa pejabat di Kepolisian, pesaing Listyo adalah Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono. Listyo saat ini menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri.
Listyo lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Pada 2014 dia didapuk sebagai Ajudan Presiden Jokowi. Sekitar dua tahun kemudian dia menjabat Kapolda Banten dengan pangkat brigadir jenderal.
Ditolak MUI Serang
Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolda Banten pada Oktober 2016 menggantikan Brigjen Pol. Ahmad Dofiri. Pergantian tersebut berdasarkan Telegram Rahasia Kapolri Nomor ST/2434/X/2016 tertanggal Jumat, 5 Oktober 2016.
Saat itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian membatalkan penunjukan Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolda Banten menggantikan Brigjen Pol Ahmad Dofiri.
BACA JUGA: Kapolri Diminta Batalkan Penunjukan Kombes Prabowo Sebagai Kapolda Banten
“Ya, surat permohonannya sudah kami sampaikan ke Kapolri kemarin, dan diterima oleh pak Boy Rafli Amar (Kadiv Humas Polri),” kata Ketua MUI Kota Serang Mahmudi, saat dihubungi, Selasa, 11 Oktober 2016.
Mahdmudi menjelaskan, permohohan para Ulama agar Sigit Prabowo tak menjabat sebagai Kapolda Banten lantaran ajudan Presiden Joko Widodo tersebut non-muslim.
“Kami minta agar Kapolri bisa menyesuaikan dengan kondisi wilayah. Banten ini kan sembilan puluh persennya orang Islam, pejabatnya ya harus orang Islam,” jelas Mahmudi.
Dia menjelaskan, permohonan tersebut bukan hanya berasal dari MUI Kota Serang, melainkan MUI dari delapan kabupaten/kota di Banten. Menurutnya, jika Kapolda Banten dipimpin oleh seorang non-muslim, maka akan menemukan kesulitan saat berkomunikasi dan sinergi dengan para tokoh ulama.
Meski sempat mendapatkan penolakan, Listyo Sigit Prabowo berhasil mengemban tugas hingga 2018, sebelum akhirnya diganti Brigjen Pol. Teddy Minahasa Putra. Salah satu keberhasilan Listyo di antaranya mampu mengamankan Pilkada Banten 2017.
Saat lepas sambut jabatan Kapolda Banten di Hotel Ratu Horison, Kota Serang, Jumat malam, 24 Agustus 2018, Listyo Sigit menyebut dirinya masuk ke Banten saat kondisi tengah ‘panas’.
BACA JUGA: Tinggalkan Banten, Brigjen Sigit Prabowo: Pertama Masuk Saya di Situasi yang Panas
Nasib baik menghampirinya pagi pada Agustus 2018. Dia menyandang pangkat inspektur jenderal yang disematkan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri.
Tak lama, Listyo dipromosikan menjadi Kadiv Propam Polri berdasarkan Surat Keputusan Kapolri (Skep) Nomor 81/ 2014 A/III/KEP./2018 tertanggal 13 Agustus 2018.
Perwira tinggi kelahiran 5 Mei 1969 tersebut pernah menjadi Kapolres Pati, Jawa Tengah. Setelah itu dia menduduki posisi Wakil Kapoltabes Kota Semarang lalu Kapolres Solo.
Adapun pada 2012, pada saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, Listyo Sigit Prabowo dirotasi ke Jakarta dengan pos Asubdit II Direktorat Tipdum Bareskrim Polri.
Sebelum menjabat Ajudan Presiden Jokowi, pada Mei 2013, Listyo bertugas sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Sulawesi Tenggara.
Dia lulusan S-2 dari Universitas Indonesia. Tesis yang dipilih Listyo Sigit Prabowo adalag tentang penanganan konflik etnis di Kalijodo, Jakarta.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana