Lebak- Organisasi Masyarakat (Ormas) Badak Banten menyoroti kondisi Sungai Cihara yang mulai mendangkal dan tercemar. Mereka menuding terdapat faktor selain cuaca ekstrem yang menjadi penyebab pendangkalan.
Berdasarkan hasil investigasi tim Badak Banten, mereka menemukan adanya limbah pasir kuarsa yang mencemari sungai. Diduga kuat limbah tersebut berasal dari pertambangan pasir kuarsa PT Vipa Mas yang terletak di Desa Cihara, Kecamatam Cihara, Kabupaten Lebak.
“Kita turun ke lokasi memang saat itu kita temukan bahwa limbah Pasir Kuarsa langsung dibuang ke sungai tanpa adanya bak penyaring yang sesuai dengan aturan,”kata Wakil Ketua DPD Badak Banten Kabupaten Lebak, Aziz Hakim kepada BantenHits.com, Rabu, 6 November 2019.
Aziz mengungkapkan sebelum adanya buangan limbah pasir kuarsa kondisi Sungai Cihara masih dalam kondisi bersih, jernih dan dalam.
“Masih bersih, jernih dan dalam tapi sekarang tercemar dan mendangkal,”katanya.
Pria yang akrab disapa Idut ini meminta agar ada pengawasan ekstra dari pemerintah daerah dan tak ragu memberikan sanksi tegas untuk para pengusaha tambang yang membandel dan melanggar aturan.
“Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan pertambangan ini dan mengambil keuntungan sendiri dengan cara merusak hutan dan merusak sungai,”tandasnya.
“Hal ini jelas-jelas telah melanggar aturan kami meminta pemerintah mencabut izin dan menutup produksi pertambangan pasir kuarsa yang berada di wilayah Kecamatan Cihara ini,”sambungnya.
Sementara Kepala Desa Cihara, Rohim Supriadi membenarkan adanya perusahaan tambang pasir kuarsa di daerah yang di pimpinnya. Namun, ia berdalih telah menegur dan memperbaiki sistem pembuangan limbah bersama dengan perusahaan.
“Iya betul ada. Sudah diperbaiki, kalau pendangkalan itu karena memang sedang musim kemarau,”kilah Rohim saat dihubungi BantenHits melalui telepon seluler, 4 November 2019.
Hingga berita ini publish, BantenHits.com masih mengupayakan konfirmasi pihak perusahaan.
Editor: Fariz Abdullah