Di Hadapan Menteri Perindustrian, Andika Hazrumy Singgung Kondisi Mata Pencaharian Masyarakat Banten

Date:

Andika Hazrumy saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama peluasa PT Cabot Indonesia. (Istimewa).

Cilegon- Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menghadiri acara peletakan batu pertama perluasan PT Cabot Indonesia di Kawasan Industri Krakatau Steel Cilegon, Kamis 21 November 2019. 

Kehadiran anak Ratu Atut Chosiyah ini tidak lain untuk mendampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang diundang untuk melakukan peletakan batu PT Cabot Indonesia.

Dalam siaran pers yang diterima BantenHits.com, Andika Hazrumy memaparkan kondisi iklim investasi di tanah jawara. Tepat dihadapan menteri Agus Gumiwang orang nomor 2 di Banten ini juga menyinggung soal mata pencaharian masyarakat Banten di sektor industri.

Menurutnya, berdasarkan struktur penyerapan tenaga kerja pada sektor industri mencapai 33 persen, yang menandakan bahwa mata pencaharian penduduk yang ada di Provinsi Banten pada sektor ini cukup signifikan. Namun, pada sisi lain kami masih menghadapi permasalahan Tingkat Pengangguran Tebuka (TPT).

“Sebagai provinsi yang memiliki kegiatan usaha industri yang cukup besar rencana tata ruang teralokasikan wilayah peruntukan industri seluas 53.945 hektare, di antaranya berupa 19 kawasan industri,”kata Andika.

Dengan perluasan produksi PT Cabot Indonesia ini juga, Andika berharap dapat memberikan kontribusi lebih bagi pengembangan industri ban, produk karet, dan industri otomotif nasional di Indonesia. Peningkatan ketersediaan bahan baku serta penggunaan komponen dalam negeri dan diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor carbon black.

“Sektor industri di Provinsi Banten merupakan sektor utama penggerak pekonomian daerah, dengan kontribusi terhadap PDRB sektor industri pengolahan tahun 2018 sebesar 31,2 %. Sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri (RPIP) Provinsi Banten 2019- 2039, Banten memiliki 10 produk unggulan daerah di antaranya industri kimia, logam, alas kaki, yang juga menjadi industri unggulan nasional,” jelasnya.

“Ke depan diharapkan investasi sektor industri yang baru agar diprioritaskan untuk menempati di kawasan industri,” sambungnya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya berharap proses perluasan kapasitas produksi Cabot dapat berjalan lancar dan cepat. 

“Kami juga berharap agar proyek ini lebih mengutamakan penggunaan komponen dan tenaga kerja dalam negeri,” ungkap Agus.

Untuk diketahui, dengan perluasan ini, PT Cabot Indonesia berencana menambah kapasitas produksi karbon hitam (carbon black) sekira 80.000 metrik ton. Proyek perluasan fasilitas produksi ini ditargetkan selesai pada tahun 2021.

Editor: Fariz Abdullah

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related