Ini Adegan-adegan Dugaan Kekerasan Polisi kepada Mahasiswa di Banten saat Protes Tingginya Angka Pengangguran

Date:

Bentrokan mewarnai aksi mahasiswa di Banten yang tergabung Komunitas Soedirman 30 atau KMS 30 saat menyuarakan tingginya angka pengangguran si Banten. (Istimewa)

Serang – Puluhan mahasiswa di Banten yang tergabung Komunitas Soedirman atau KMS 30 menyuarakan kecemasan terkait tingginya angka pengangguran di Banten lewat aksi yang digelar di Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, Kota Serang, Kamis 28 November 2019.

Mereka menuntut Gubernur Banten Wahidin Halim bertanggungjawab atas tingginya angka pengangguran.

BACA JUGA: Mahasiswa: Punya Pergub Penempatan Tenaga Kerja Banten Malah Juara Pengangguran di Indonesia

Sayang aksi tersebut diwarnai kericuhan. Aparat kemanan terlibat bentrok dengan mahasiswa.

Mahasiswa di Banten yang tergabung Komunitas Soedirman 30 atau KMS 30 terjatuh setelah diduga dibanting petugas keamanan saat aksi memprotes tingginya angka pengangguran di Banten. (Istimewa)

Sekretaris Jenderal KMS 30 Wawan Khairul Anwar kepada awak media menyampaikan bahwa awalnya aksi tersebut berlangsung kondusif dengan pengamanan dari kepolisian yang ketat.

Namun saat mahasiswa hendak membentangkan spanduk bertuliskan “Gubernur harus bertanggungjawab atas masalah pengangguran di Provinsi Banten” tiba-tiba beberapa oknum polisi menghalangi dan menutupi.

Adu mulut dan saling dorong antara mahasiswa dan pihak keamananpun tidak bisa di hindari, hingga terjadinya salah satu mahasiswa bernama Misbah ditarik dan mendapatkan tindakan yang tidak semestinya.

“Polisi sengaja menutup-nutupi dan kami meminta supaya mereka tidak menutup spanduk yang kami bawa, namun justru makian yang keluar dari mulur salah satu oknum Polisi,” ujarnya kepada awak media.

Diketahui aksi tersebut tepat di halaman kantor Gubernur Banten Wahidin Halim (WH). Mahasiswa menilai pengamanan yang dilakukan terkesan represif dikarenakan, petugas mencoba menutupi spanduk yang dibawa dan berujung pada pemukulan terhadap salah satu anggota KMS 30.

“Tidak terima dengan apa yang kami sampaikan, oknum tersebut langsung menarik salah satu anggota kami dan melakukan tindakan anarkis,” paparnya.

Mahasiswa Banten yang tergabung KMS 30 diduga mendapatkan perlakuan represif dari kepolisian saat memprotes tingginya angka pengangguran di Banten. (Istimewa)

Sementara itu, Misbach mahasiswa yang menjadi korban pemukulan mengaku dirinya tidak dapat menghindar saat ditekuk aparat dan langsung menjadi bulan-bulanan oknum polisi berseragam Provost.

“Langsung ditekuk (menunjukan bagian leher), udah gitu kepala saya dipukul, ditendang, dan ada luka di leher dan bagian kaki. Untung saat pemukulan saya menggunakan sweater panjang. Kalau tidak, mungkin seluruh tubuh saya sudah habis terbentur ke aspal,” ucapnya.

Dalam sebuah tayangan video berdurasi satu menit lebih tersebut terlihat jelas oknum yang melakukan pemukulan kepada mahasiswa mengenakan seragam lengkap aparat kepolisian dengan topi komando berwarna biru dan dibagian kiri lengan terdapat atribut bertuliskan Provost.

Dalam video tersebut terlihat oknum polisi membanting seorang mahasiswa yang mengenakan sweater biru dan beberapa kali menindih dan menyeret anggota KMS 30 secara agresif.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian dan Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi belum memberikan tanggapan.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

KASN Tegaskan Sekda Kabupaten Tangerang Dilarang Pendekatan ke Parpol Politik, Ini Aturannya!

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Seleksi Anggota PPK untuk Pilkada Kota Tangerang 2024 Digelar 23-29 April

Berita Tangerang - Seleksi Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan atau...

KASN: Aparatur Sipil Negara Haram Berselingkuh dengan Politik!

Berita Tangerang - Seorang Aparatur Sipil Negara atau ASN...