Infrastruktur Keselamatan Disiapkan Kemenhub Jelang Pemberlakuan Bagan Pemisahan Alur di Perairan Selat Sunda

Date:

Kasubdit Telekomunikasi Pelayaran Ditektorat Kenavigasian Dirjen Hubla, Dian Nurdiana saat menghadiri sosialisasi karakteristik dan pengawakan kapal penyeberangan di Selat Sunda kepada para nahkoda di Hotel The Royal Krakatau. (BantenHits.com/Iyus Lesmana).

Cilegon- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI) menyiapkan infratsruktur keselamatan menghadapi pemberlakukan Traffic Seperation Scheme (TSS) atau bagan pemisahan alur laut di perairan Selat Sunda.

TSS resmi berlaku pada 2020 melalui hasil sidang International Maritime Organization (IMO) Maritime Safety Commite ke-101 di London, Inggris, dimana untuk pengajuan TSS ke IMO sudah dilakukan oleh Kemenhub beberapa tahun lalu.

Hal itu ditegaskan Kasubdit Telekomunikasi Pelayaran Ditektorat Kenavigasian Dirjen Hubla, Dian Nurdiana saat menghadiri sosialisasi karakteristik dan pengawakan kapal penyeberangan di Selat Sunda kepada para nahkoda, mualim dan asosiasi pengusaha pelayaran yang ada di Banten yang di gelar di Hotel The Royal Krakatau.

“Dengan ditetapkannya TSS Selat Sunda kita pemerintah harus bisa memastikan kesiapan infrastruktur berkaitan dengan sistem monitoring kita, dimana saat ini kita kan sudah memiliki VTS Merak dan pemberlakuan TSS itu kan akan dimulai bulan Juni tahun 2020,” kata Dian kepada wartawan, Rabu, 4 Desember 2019.

Dian mengungkapkan bedasarkan data Kapal-kapal yang melintas di Selat Sunda pada tahun 2018 mencapai 50 ribu kapal. Dimana dengan adanya kepadatan lalulintas kapal harus diatur melalui bagan pemisahan alur laut. Dengan begitu, infrastruktur keselamatan perlu disiapkan.

“Nah di situ kita harus pastikan terkait aspek keselamatan infrastrukturnya harus bisa siap dalam rangka melayani kapak-kapal yang melintas maupun crossing di Selat Sunda,” ungkapnya.

Selain pemberlakuan TSS, kata Dian terdapat pula rencana penerapan automatic identification system (AIS) pada kapal-kapal yang lalu lalang di Selat Sunda. Jika rencana terseut dilakukan, maka kapal yang melintasi Selat Sunda secara otomatis akan terdeteksi melalui Vessel Traffic System (VTS).

“Yang tidak kalah penting lagi berkaitan penerapan AIS, ini juga sangat penting, jadi ke depan tentunya kapal-kapal penumpang mulai GT 35 dan kapal-kapal ikan nelayan mulai GT 60 bisa kita monitor melalui VTS. Kapal-kapal besar yang GT-nya 300 ke atas bisa memonitor kapal-kapal yang GT-nya lebih kecil, ini juga sangat penting bagaimana upaya-upayakita dalam rangkat meningkatkan aspek sisi keselamatan berlayar di Selat Sunda,”pungkasnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...

Pemindah-tanganan Aset Karantina Hewan Pemkab Tangerang yang Kini Diduga Dikuasai Pengembang Masih Misterius

Berita Tangerang - Proses pemindah-tanganan aset milik Pemkab Tangerang...