Serang- Wali Kota Serang Syafrudin menghadiri kegiatan pengajian rutin bulanan di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Rabu, 4 Desember 2019.
Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di ibu kota Banten itu menyindir kinerja camat dan lurah yang tak pro aktif atau tukang molor. Ia mengancam akan memberi sanksi tegas.
Menurut Syafrudin pemerintah Kota Serang telah menyiapkan sanksi untuk para camat maupun lurah di Kota Serang yang pemalas kerjanya hanya tidur, tidak mau memantau kondisi sosial masyarakat maupun kondisi lingkungan.
“Kalau lurah dan camat tidak memantau warganya itu sebenarnya kesalahan besar ya sebab yang kami tugaskan itu baik lurah maupun camat untuk memantau warga dan keadaannya pasti kita akan evaluasi kalau yang lurahnya tidur aja pasti saya ganti,” tegas Syafrudin di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Rabu 4 Desember 2019.
Seorang pemimpin wilayah, kata Syafrudin camat dan lurah harus pro aktif kepada masyarakat. Pasalnya banyak bantuan dari Dinas sosial ataupun Dinkes dan perkim untuk kepentingan masyarakat tinggal dijalankan dan menunggu pendataan dari bawah seperti camat dan lurah.
“Lurahnya seperti apa, kalau lurah duduk aja tidak bakal jalan. Evaluasi aja kali lurah ya kalau diam aja. Layani masyarakat dengan baik kalau ada apa apa laporkan seperti jalan, drainase, cepet lurah camat laporkan sesuai dengan leding sektornya,” harapnya.
Terlebih sebut Syafrudin terdapat 37 penderita gizi buruk yang ada di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, lagi-lagi Walikota singung kinerja para lurah dan camat yang ia nilai belum efektif melakukan pekerjaanya.
“Gerak lurah jangan diem aja, dibantu itu masyarakat,” tandasnya.
Editor: Fariz Abdullah