Serang – Empat tahun duet kepemimpinan Irna Narulita – Tanto Warsono Arban di Kabupaten Pandeglang, dinilai telah gagal menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat Pandeglang. Indikasinya masih tingginya kemiskinan.
Hal tersebut diungkapkan seorang mahasiswa di hadapan Bupati Pandeglang Irna Narulita saat dialog calon bupati di Gedung Graha Mahesa DPD Gerindra Banten, Senin 9 Desember 2019.
Wanita berkerudung hijau dan baju batik hijau tersebut bernama Iik mahasiswi UIN Banten dari organisasi Kumandang (Keluarga Mahasiswa Pandeglang). Saat dialog, awalnya Iik mengangkat tangan untuk menyampaikan aspirasi kepada Irna Narulita sebagai calon petahana yang akan maju kembali di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Pandeglang 2020.
“Saya menilai empat tahun kepemimpinan ibu gagal. Kami di sini lebih ke curhat ya, But. Banyak mahasiswa yang kesulitan untuk masalah biaya kuliahnya,” katanya.
Iik mengaku salah satu mahasiswa yang berasal dari kalangan keluarga yang berpenghasilan menengah ke bawah. Lagi-lagi menurutnya, uang menjadi kendala masyarakat Pandeglang untuk melanjutkan anaknya sekolah di tingkat universitas.
“Tapi kuliah ini bukan soal apa yang punya uang tapi karena memang ada niat. Bukan saya saja, masih banyak orang tua mahasiswa ini yang penghasilannya ini masih belum mendapatkan atau penghasilan yang bisa hanya untuk hidup, termasuk kemiskinan yang masih tinggi,” ungkal Iik ke Irna Narulita.
Mendengar hal itu Irna langsung memotong dengan menyampaikan pertanyaan, “Teteh sudah tahu angka kemiskinan di Pandeglang?”
“Tidak tau, Bu,” jawab mahasiswi tersebut polos.
“Ya udah nanti kita adu data ya. Jadi bupati berat. Jangan deh ya, biar ibu saja. Setiap orang mempunyai kaca mata berbeda-beda melihat kemiskinan,” ujar Irna.
Menurut Irna, dirinya memimpin Pandeglang bukan seperti serial film di TV yang selalu menyediakan setiap keinginan.
“Kami bukan Jini oh Jini yang harus ‘cringggg’ (ada langsung terlaksana),” katanya.
Irna sudah merencanakan akan memanggil mahasiswa dan masyarakat Pandeglang untuk melakukan audiensi terkait permasalahan yang ada di kota yang terkenal sebagai Kota Santri tersebut.
“Nanti kita juga akan undang teman semua agar paham, seperti kemiskinan sudah 1,1 turun. Seperti tahun ini sudah 2.200 RTLH,” tukasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana