Pandeglang – Menjelang Natal dan Tahun baru tahun 2019, tingkat hunian hotel di Kabupaten Pandeglang masih loyo. Padahal, pasca-Tsunami Selat Sunda, pemerintah gencar melakukan promosi wisata melalui berbagai event.
Bahkan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar 49 kegiatan di Banten untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata di dua daerah terdampak tsunami seperti Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pandeglang, Widiasmanto mengatakan tingkat hunian hotel di Pandeglang menjelang Nataru saat ini belum mencapai 50 persen. Angka ini, sangat berbeda dengan sebelum kejadian tsunami.
“Memang rada cukup berat tahun ini dibanding sebelum kejadian, sejauh ini kita lihat masih di bawah 50 persen. Kalau dulu mendektai tahun baru sudah mencapai 80 persen,” kata Widi, Sabtu, 21 Desember 2019.
Menurut Widi, sejauh ini promosi di bidang pariwisata yang dilakukan oleh Pemerintah cukup baik, akan tetapi harus ditingkatkan lagi. Alasannya, wisatawan belum meyakini bahwa pariwisata di Pandeglang aman, sehingga wisatawan lebih memilih berlibur ke pegunungan.
“Promosi dari pemerintah sudah bagus, kita juga sejauh ini sudah optimalkan pemasaran kita, promosikan paket paket kita. Masih ada harapan sampai hari H, semoga bertambah,” ujarnya.
Meskipun kunjungan wisatawan masih loyo, Widi meyakini para pemilik hotel dan restaurant masih bertahan, belum merumahkan pegawai hotel masing-masing.
“Meskipun kunjungan kurang, tapi kami masih bertahan, belum ada pengurangan karyawan,” tandasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana