Pandeglang – Pembangunan Puskesmas Bojong di Kecamatan Bojong, menuai prostes dari PK PMII UNMA Banten. Mereka merasa tidak puas, proyek yang mengabiskan anggaran sekitar Rp4,4 Miliar dari DAK Reguler itu, dikerjakan secara asal.
Mahasiswa yang merasa tidak puas dengan kinerja Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang dan CV Bulan Sabit itu melakukan aksi unjuk rasa didepan gedung Dinkes Pandeglang, Senin, 23 Desember 2019.
Baca Juga: Telan Duit APBD Pandeglang Rp 4,4 M, Proyek Peningkatan Gedung Puskesmas Bojong Tak Kelar
Korlap Aksi, Samsul Huda mendesak agar pembangunan itu seluruh kontruksinya diaudit, karena diduga bukan hanya kanopi yang spesifikasinya dikurangi, akan tetapi seluruh kontruksi dikurangi.
“Kami minta semua pihak terkait turun tangan melakukan audit terhadap pembangunan Puskesmas Bojong, karena dengan robohnya coran kanopi telah membuktikan adanya pengurangan spesifikasi kontruksi,” katanya.
Dia juga mendesak Bupati Pandeglang Irna Narulita agar mendindak tegas seluruh jajarannya di Dinkes yang diduga kongkalinglong dengan kontraktor pelaksana.
“Semua pihak harus bertanggungjawab jika kedepannya terjadi kegagalan kontruksi bangunan yang membahayakan masyarakat. Kami minta Bupati harus turun tangan menindak tegas para oknum Dinkes,” tandasnya.
Proyek Tanpa Papan Informasi
Samsul mengaku sudah melakukan investigasi ke Puskeksmas Bojong. Disana, dia menemukan pembangunan tanpa adanya papan informasi proyek. Hal itu menurut, dia sudah melanggar Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
“Pembangunan Puskesmas Bojong jelas sangat lemah dari pengawasan. Buktinya kecilnya tidak ada papan informasi,” tandasnya.
Editor: Fariz Abdullah