Tangerang – Banjir besar melanda kawasan Tangerang Raya; Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu, 1 Januari 2020.
Empat orang tewas dalam peristiwa banjir, yakni tiga orang di Kota Tangerang dan satu lainnya di Kota Tangsel.
Mereka adalah Taufik (35), warga Perumahan Ciputat Baru, Tangsel; Jamilah (51), warga Batu Ceper, Kota Tangerang; Aceng Ismail (53), warga Komplek Ciledug Indah I, Blok B24, RT9/6, Karang Tengah; dan Muhammad Vatir (11), warga Kampung Ketapang, RT002/05, Ketapang, Kecamatan Cipondoh.
Dua korban tewas Taufik dan Jamilah, meninggal dunia setelah tersengat arus listing. Kemudian korban lainnya, Aceng Ismail, meninggal karena kedinginan, serta Muhammad Vatir meninggal karena tenggelam di kali.
“Ya, korban tewas (di Kota Tangerang) dilaporkan ada tiga orang. Yang pertama di Batu Ceper bernama Jamilah, kedua Aceng di Ciledug Indah, dan ketiga Muhammad Vatir di Cipondoh,” kata Kepala Biro Humas PMI Kota Tangerang Ade Kurniawan seperti dilansir Sindonews.com, Rabu, 1 Januari 2020.
Untuk korban Jamilah, jelas Ade, meninggal karena tersengat listrik saat banjir merendam rumahnya. Saat itu, aliran listrik di kawasan itu masih belum dimatikan oleh pihak PLN.
“Kalau di Batu Ceper tersengat listrik disaat banjir, karena tadi pagi listrik belum dipadamkan. Nah kalau di Ciledug Undah, info yang kami terima karena kedinginan saat menunggu proses evakuasi,” sambung Ade.
Sedang korban ketiga, yakni Vatir, pihaknya masih melakukan pencarian. Korban kali terakhir terlihat berada di Green Lake, dekat SMPN 32 Tangerang, dan belum ditemukan.
Menilik penyebab tewasnya empat korban banjir di Tangerang, kondisi-kondisi ini harus jadi perhatian warga:
1. Hindari Benda yang Berpotensi Hantarkan Listrik
Jika banjir terjadi, sebaiknya hal yang pertama kali harus dilakukan adalah memutuskan sumber listrik utama di dalam rumah. Karena, hampir di setiap sudut di rumah-rumah kekinian pasti terdapat sumber listrik.
Jika Anda terjebak banjir di luar rumah, sebaiknya Anda menghindari menyentuh atau mendekati benda-benda yang berpotensi menghantarkan listrik, seperti tiang listrik atau tiang lampu.
Untuk lebih meyakinkan keamanan di rumah dan di permukiman, yang terutama segera menghubungi PLN untuk memutuskan saluran listrik di tempat banjir.
2. Jangan Memaksa Bertahan di Rumah yang Terendam Banjir
Banyak terjadi di lokasi terdampak banjir, warga yang memilih bertahan di rumahnya yang sudah terendam, karena berbagai alasan, seperti menunggui rumah atau karena memiliki rumah bertingkat.
Jika rumah Anda terendam banjir, sebaiknya Anda mengevakuasi diri ke tempat pengungsian. Selain berisiko terkena kedinginan, limpasan air banjir bisa mengundang risiko-risiko lainnya.
3. Hindari Arus
Hindari arus yang berada di dekat saluran utama di kawasan yang terendam banjir. Air di tempat ini biasanya memiliki arus yang lebih kuat.
Meski airnya tidak tinggi, arus yang bergerak lebih memiliki potensi membahayakan, karena arus air cenderung mengarah kepada wilayah yang lebih dalam.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana