Lebak – Kepala BNPB Doni Monardo menyebut, dampak banjir bandang di Kabupaten Lebak sangat masif luar biasa. Dimana dari laporan dampaknya luar biasa dan ini baru pertama kali dalam puluhan tahun.
Kepala BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi merinci, banjir bandang di wilayahnya membuat 28 jembatan permanen dan jembatan gantung di enam kecamatan di Kabupaten Lebak rusak.
Selain jembatan, gedung-gedung sekolah dilaporkan roboh antara lain bangunan SDN I dan SDN II Desa Banjarsari, serta SMPN 4 Lebak Gedong di Kecamatan Lebak Gedong.
Doni menyebut, selain dipicu hujan, adanya sejumlah tambang yang pecah di Gunung Halimun diduga menjadi penyebabnya.
Tambang yang sudah ditinggalkan, kata Doni, ambrol sehingga membawa material batuan dan lumpur ke Sungai Ciberang.
“Laporan dari Polda Banten, penyebab utama selain hujan lebat di hulu sungai TNGHS, adalah sejumlah lubang (sisa aktivitas tambang) yang ditinggalkan ambrol, longsor dan membawa bantuan lumpur, inilah yang menyapu sepanjang daerah Sungai Ciberang,” kata Doni seperti dikutip BantenHits.com dari Kompas.com.
BACA JUGA: Sembilan Warga yang Tertimbun Longsor Citorek Penambang Emas Ilegal
Dilansir dari Liputan6.com, ada penampakan aneh di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di aplikasi Google Map. Terlihat deretan penampakan puluhan tenda biru bederet-deret di sepanjang aliran sungai.
Spekulasi pun beredar bahwa puluhan tenda yang tampak jelas dalam fitur Satelit Google Map itu adalah tenda penambang emas. Dugaan itu masuk akan lantaran daerah tersebut sebagai daerah pertambangan emas.
“Di balik bukit (TNGHS) itu memang ada beberapa tambang, ini nanti yang akan kita cek,” kata Kapolda Banten, Irjen Pol Tomsi Tohir, ditemui di lokasi bencana, Sabtu, 4 Januari 2020.
Dia menjelaskan, peristiwa longsor sempat terjadi di sekitar TNG Halimun Salak yang airnya mengalir ke Sungai Cimadur pada Jumat 06 Desember 2019. Kala itu banjir bandang menerjang Kecamatan Bayah dan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.
Catatan BantenHits.com, banjir bandang hebat pernah menghantam empat kecamatan di Kabupaten Lebak, yakni Sajira, Muncang, Leuwidamar dan Cimarga, Rabu sore, 22 Mei 2019.
Wartawan BantenHits.com Fariz Abdullah melaporkan, ratusan rumah rusak dan hanyut. Banjir juga merusak fasilitas warga seperti jembatan dan sarana pendidikan.
Lebak Iti Octavia Jayabaya langsung meninjau lokasi banjir bandang di Kampung Cibeurih, desa Margaluyu, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Kamis, 23 Mei 2019.
Dalam kunjungannya, Iti mengaku aneh dengan adanya banjir bandang yang baru kali pertama ini terjadi sejak 53 tahun silam.
Bupati nyentrik ini mencurigai ada hal yang mengganjal pada penyebab terjadinya banjir di mana salah satunya akibat hutan yang sudah mulai gundul di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Editor: Darussalam Jagad Syhadana