Tangerang – Intensitas gempa bumi di Provinsi Banten pada 2019 mengalami penurunan dibanding 2018. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Tangerang mencatat sepanjang 2019 terjadi 733 kali gempa. Sementara pada 2018 terjadi 1.232 kali gempa di wilayah Banten dan sekitarnya.
Kepala Stasiun BMKG Kota Tangerang, Suwardi mengatakan, kekuatan gempa bumi yang terjadi bervariasi dari M (Magnitudo) 2 hingga M 6,9.
Sedangkan sebaran gempa umumnya berada di laut, yaitu pada zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian selatan Provinsi Banten hingga Jawa Barat.
Dari ratusan gempa tersebut, tercatat hanya tiga kali kejadian gempa bumi yang dirasakan masyarakat.
“Gempa bumi terbesar terjadi pada tanggal 02 Agustus 2019 dengan kekuatan M 6,9 dan pusat gempanya berada di laut selatan provinsi Banten,” kata Suwardi seperti dilansir Kompas.com, Senin, 6 Januari 2020.
Menurut Suwardi, saat gempa bumi kekuatan M 6,9 tersebut terjadi, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah pesisir selatan dan barat provinsi Banten, Lampung, selatan Jawa Barat bagian barat dan Bengkulu.
Dia menjelaskan, tsunami diperkirakan terjadi estimasi ketinggian 0-3 meter dengan perkiraan gelombang tsunami mencapai bibir pantai pada pukul 19.35 WIB.
“Peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pada Jumat, 2 Agustus 2019, pukul 21:37 WIB,” ungkapnya.
Wilayah pesisir di Provinsi Banten, lanjut dia, memiliki potensi terdampak tsunami yang dibangkitkan dari faktor tektonik dalam bentuk gempa bumi kuat di zona subduksi dan non tektonik erupsi vulkanik dan longsoran di laut.
Untuk itu, lanjut Suwardi, pelibatan masyarakat untuk mitigasi bencana sangat diperlukan. Mengingat merekalah yang berpotensi paling terdampak saat bencana terjadi.
“Sehingga dengan masyarakat yang terlatih dan terampil menghadapi bencana, niscaya jumlah korban dapat diminimalisir,” harapnya.
Telan 6 Korban Jiwa
Suwardi mengungkapkan, sepanjang 2019, bencana gempa bumi di wilayah Banten dan sekitarnya menelan enam korban jiwa.
“Pandeglang 1 orang meninggal, Lebak 3 orang meninggal, Sukabumi dilaporkan 2 orang meninggal,” ungkapnya.
Selain memakan korban jiwa, gempa bumi di sepanjang tahun 2019 di wilayah Banten dan sekitarnya merusak beberapa rumah warga dan fasilitas umum.
Di Kabupaten Pandeglang tercatat sebanyak 42 rumah dan satu tempat ibadah rusak.
“Di Kabupaten Sukabumi kerusakan tersebar di 15 kecamatan dengan rincian 3 rusak berat, 7 rusak sedang 16 rusak ringan,” jelas dia.
Sedangkan di Kabupaten Bandung Barat, lanjut Suwardi, dilaporkan satu unit bangunan rusak berat, satu rusak sedang dan empat rusak ringan.
Editor: Darussalam Jagad Syhadana
Sumber: Kompas.com