Pandeglang – Seorang perempuan muda berinisial IWL (20), warga Kabupaten Pandeglang membuat geger warga Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang.
Kegegeran ini dipicu ulah perempuan yang membawa mayat bayi laki-laki hanya dibungkus dengan kain. Perempuan itu kemudian mendatangi rumah warga untuk minta dimakamkan. Sontak saja warga kaget dan menolak permintaan tersebut, lantaran sang perempuan bukan warga setempat.
Wartawan BantenHits.com Engkos Kosasih melaporkan, IWL kemudian diamankan Polsek Bojong, sementara mayat bayi dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang.
Kontraksi dalam Bis
Peristiwa ini bermula ketika IWL dia berangkat dari Jakarta menuju Pandeglang dengan menggunakan bus Murni Jaya, Kamis, 9 Januari 2020. Namun, di tengah perjalanan IWL yang sedang mengandung enam bulan, tiba-tiba saja merasakan mulas, sehingga penumpang bus langsung memanggil ambulans RS Sari Asih Serang.
Saat dalam perjalanan menuju RS Sari Asih, IWL diduga melahirkan bayinya dalam kondisi prematur. Sesampainya di RS, IWL langsung diberikan perawatan, berbarengan dengan itu, dia mendapat kabar duka, bahwa bayinya yang berjenis kelamin laki-laki meninggal dunia.
Bawa Mayat Sendiri karena Tak Ada Biaya
IWL yang tidak memiliki biaya perawatan, langsung membawa bayi tersebut keluar dengan dibungkus menggunakan kain. Dia bermasksud menemui temanya berinisial SL yang beralamat di Kecamatan Bojong.
Sesampainya di rumah SL, IWL bermaksud akan menguburkan bayinya. Namun warga menolak penguburan bayi tersebut, dengan alasan IWL bukan orang sana. Sehingga IWL diamankan ke Polsek Bojong dan Kemudian di bawa ke RSU Berkah Pandeglang.
“Ya ada perempuan yang melahirkan prematur di bus dan bayinya meninggal, tapi mau dikubur di wilayah Bojong, karena dia bukan warga Bojong makanya warga menolak dan akhirnya dibawa ke RSU Berkah Pandeglang,” kata Kapolsek Bojong, AKP Sukarman, kepada BantenHits.com, Senin, 13 Januari 2020.
Menurut Sukarman, saat ini, IWL sudah di jemput oleh pihak keluarganya. Mantan Kapolsek Panimbang itu, menyarankan agar perkara tersebut langsung ditanyakan ke Satreskrim Polres Pandeglang yang menangani langsung.
“Udah diserahkan ke keluarganya dari RSU Berkah. Perkaranya ditangani Satreskrim Polres Pandeglang, tolong kordinasi kasat reskrim (AKP Ambarita) ya,” ujarnya.
Sementara Kasatreskrim Polres Pandeglang, AKP Ambarita mengaku masih melakukan penyelidikan terkait perkara tersebut. Ambarita berpendapat, saat bayi keluar dari janin IWL, sempat bernafas.
“Kemungkinan saat bayi keluar sempat bernafas, itu berdasar pada uji apung paru kanan dan kiri, serta ciri karasteristik paru itu sendiri. Untuk penyebab pasti kematian menunggu hasil pemeriksaan laboratorium,” jelasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana