Tangis Haru Pasutri Penjual Jagung Rebus di Cibadak Lebak saat Rumah Reotnya Rampung Dibangun Gapensi

Date:

IMG 20200117 WA0010
Suherman saat menempati rumah barunya yang baru saja dibangun Gapensi Lebak melalui program Gapensi Peduli. (BantenHits.com/Fariz Abdullah).

Lebak- Suherman (53) dan Sueni (49) warga Kampung Bueuk, Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak kini dapat bernafas lega dan tidur dengan nyenyak.

Kebahagiaan terpancar dari wajah pasutri penjual jagung rebus ini setelah melihat rumah reot yang selama ini ditempatinya telah berdiri kokoh.

Dibangun melalui program Gapensi Peduli yang digagasa Moch Nabil Jayabaya, rumah sederhananya itu kini mulai telah siap dihuni dan melindungi Suherman serta keluarga dari teriknya panas dan derasnya hujan.

“Terimakasih kepada Gapensi Lebak khususnya Bapak Nabil Jayabaya yang telah berkenan merenovasi rumah kami,”kata Suherman kepada BantenHits.com, Jumat, 17 Januari 2020.

Tak sanggup menahan kebahagiaan keduanya sontak menangis dan melakukan sujud syukur.

Senada dikatakan Kepala Desa Cisangu, Ideng Sukatma. Ia mengapresiasi program Gapensi Peduli yang telah memberikan kebahagiaan untuk masyarakat kurang mampu di Kecamatan Cibadak.

“Program Gapensi Peduli ini sangat perlu diapresiasi karena berpihak untuk warga kurang mampu. Dulu keluarga Suherman ini harus kepanasan, kehujanan karena rumahnya ambruk. Tapi sekarang setelah dibangun Alhamdulillah dapat berdiri kokoh,”kata Ideng.

Baca Juga: Gapensi Peduli Bangun Rumah Pasutri Penjual Jagung Rebus yang Tinggal di Pos Ronda

Sebelumnya, Ketua Gapensi Lebak, Moch. Nabil Jayabaya mengaku program Gapensi Peduli merupakan bentuk dari kepedulian para pelaksana konstruksi di Kabupaten Lebak untuk masyarakat kurang mampu.

“Ini komitmen saya. Program Gapensi Peduli akan menyasar masyarakat yang kondisi ekonomi dan rumahnya memprihatinkan. Kita akan perbaiki hingga menjadi layak huni. Itu tugas saya,” kata Nabil.

Menurutnya, Program ini sengaja dicetuskan lantaran tak ingin ada masyarakat di Banten ataupun Kabupaten Lebak yang mengeluh kesusahan dan tak mendapat tanggapan dari berbagai pihak.

“Kita diciptakan untuk saling bermanfaat. Apapun itu jabatan tidak lah penting, bagi saya, saya hidup hanya ingin bermanfaat untuk masyarakat luas,”tandasnya.

Untuk diketahui Keluarga Suherman dan Sueni sempat viral lantaran terpaksa tinggal di sebuah pos ronda ukuran 1,4×2 meter itu karena rumah yang selama ini ditempatinya ambruk setelah diguyur hujan.

Editor: Fariz Abdullah

Author

Cek Berita dan Artikel yang lain di:

Google News

Terpopuler

Share post:

spot_img

Berita Lainnya
Related

Jawara Peci Merah Pergoki Ratusan Truk Sampah Diduga dari Tangsel Buang ke TPA Jatiwaringin Tiap Hari

Berita Tangerang - Warga yang tergabung dalam Jaringan Warga...

Kaget! Kok Bisa HGB Terbit untuk Jalan Lingkungan di Pondok Jengkol?

https://youtu.be/Lm5IqhPq4sQ?si=en9rs3GmLoTdRi5y Berita Tangerang - Warga Kampung Pondok Jengkol, Desa Curug...

Manajer Timnas Indonesia Mesem Nahan Tawa Ditanya Youtuber Dukung Persita atau Liverpool, Kenapa?

Berita Tangerang - Manajer Timnas Indonesia U-17 yang juga...