Lebak- Suherman (53) dan Sueni (49) warga Kampung Bueuk, Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak kini dapat bernafas lega dan tidur dengan nyenyak.
Kebahagiaan terpancar dari wajah pasutri penjual jagung rebus ini setelah melihat rumah reot yang selama ini ditempatinya telah berdiri kokoh.
Dibangun melalui program Gapensi Peduli yang digagasa Moch Nabil Jayabaya, rumah sederhananya itu kini mulai telah siap dihuni dan melindungi Suherman serta keluarga dari teriknya panas dan derasnya hujan.
“Terimakasih kepada Gapensi Lebak khususnya Bapak Nabil Jayabaya yang telah berkenan merenovasi rumah kami,”kata Suherman kepada BantenHits.com, Jumat, 17 Januari 2020.
Tak sanggup menahan kebahagiaan keduanya sontak menangis dan melakukan sujud syukur.
Senada dikatakan Kepala Desa Cisangu, Ideng Sukatma. Ia mengapresiasi program Gapensi Peduli yang telah memberikan kebahagiaan untuk masyarakat kurang mampu di Kecamatan Cibadak.
“Program Gapensi Peduli ini sangat perlu diapresiasi karena berpihak untuk warga kurang mampu. Dulu keluarga Suherman ini harus kepanasan, kehujanan karena rumahnya ambruk. Tapi sekarang setelah dibangun Alhamdulillah dapat berdiri kokoh,”kata Ideng.
Baca Juga: Gapensi Peduli Bangun Rumah Pasutri Penjual Jagung Rebus yang Tinggal di Pos Ronda
Sebelumnya, Ketua Gapensi Lebak, Moch. Nabil Jayabaya mengaku program Gapensi Peduli merupakan bentuk dari kepedulian para pelaksana konstruksi di Kabupaten Lebak untuk masyarakat kurang mampu.
“Ini komitmen saya. Program Gapensi Peduli akan menyasar masyarakat yang kondisi ekonomi dan rumahnya memprihatinkan. Kita akan perbaiki hingga menjadi layak huni. Itu tugas saya,” kata Nabil.
Menurutnya, Program ini sengaja dicetuskan lantaran tak ingin ada masyarakat di Banten ataupun Kabupaten Lebak yang mengeluh kesusahan dan tak mendapat tanggapan dari berbagai pihak.
“Kita diciptakan untuk saling bermanfaat. Apapun itu jabatan tidak lah penting, bagi saya, saya hidup hanya ingin bermanfaat untuk masyarakat luas,”tandasnya.
Untuk diketahui Keluarga Suherman dan Sueni sempat viral lantaran terpaksa tinggal di sebuah pos ronda ukuran 1,4×2 meter itu karena rumah yang selama ini ditempatinya ambruk setelah diguyur hujan.
Editor: Fariz Abdullah