Cara Arief Tangani Banjir di Kota Tangerang; Kerahkan Alat Berat, Buat Kisdam sampai Pengerukan Situ Bulakan

Date:

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang. (Istimewa)

Tangerang- Sejumlah wilayah di Kota Tangerang tergenang banjir, Kamis, 27 Februari 2020. Menyusul intensitas hujan yang tinggi terus menerus mengguyur kota akhlakul karimah.

Berbagai dilakukan pemerintah Kota Tangerang agar masyarakat tetap aman dan nyaman menetap di daerah pecahan Kabupaten Tangerang ini.

Saat mengunjungi lokasi banjir di wilayah RW 21, 22 dan 25 Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk Kota Tangerang, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengaku akan mengerahkan alat berat untuk menanggulangi banjir.

“Sejak malam tadi teman-teman dari Dinas PUPR sudah turunkan satu alat berat berupa ekskavator long arm, satu ekskavator amphibi ultratrex ditambah hari ini juga akan ditambah satu lagi ekskavator. Jadi total ada tiga ekskavator untuk mengeruk tanah di bagiaan bawah sungai untuk dijadikan kisdam sementara sepanjang 500 meter disepanjang sungai,” jelas Arief.

Ia juga mengklaim akan membhat Kisdam sementara agar lipahan air dari Sungai Cirarab dapat tertahan.

“Ini salah satu upaya kita untuk menahan limpasan air dari Sungai Cirarab, kita masih terus akan membangun turap permanen hingga pintu lima Kali Ledug pada tahun anggaran ini,” imbuhnya.

Arief juga sangat mengharapkan bantuan alat berat dari Provinsi Banten untuk dapat mempercepat pengerjaan pembuatan kisdam sementara.

“Saya sangat berharap bantuan alat berat dari Provinsi Banten guna mempercepat pengerjaan kisdam sementara, karena alat yang kita miliki sangat terbatas jumlahnya,”harapnya.

“Kemudian saya juga harapkan agar Situ Bulakan bisa segera dikeruk. Sedimentasi di dalam Situ Bulakan sudah sangat tebal, mungkin jika dikeruk daya tampung Situ Bulakan bisa maksimal,”tambahnya.

Ditemui saat pengecekan banjir, Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Decky Priambodo menjelaskan, bahwa pembuatan kisdam sementara akan dikombinasikan dengan menempatkan pipa drainase yang dilengkapi dengan katup.

“Kita akan kombinasikan kisdam sementara dengan menempatkan pipa drainase yang dilengkapi dengan katup sehingga saat pasca banjir, air dapat dialirkan melalui pipa sehingga lebih cepat dialirkan ke Kali Ledug,” jelas Decky.

Perihal ketinggian air yang sempat mengalami penurunan sejak kemarin, jelas Decky hari ini ketinggian air kembali naik.

“Kemarin sempat di level 110 sentimeter sampai 120 sentimeter, hari ini naik ke level 150 sentimeter. Warga dengan ketinggian banjir paling parah ada di RW 25, dan sebagian sudah mengungsi di Gedung Sekretariat RW setempat,” tutup. [Adv]

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related