Heboh Corona di Banten; Gubernur Pakai Masker saat Lantik Pejabat, Irna Ogah Parno, hingga Hoaks yang Menyebar Cepat

Date:

Adegan dalam video viral saat petugas RSUD Drajat Prawiranegara evakuasi pasien penyakit paru-paru yang disangka terjangkit virus corona. (Tangkap layar WhatsApp)

Tangerang – Heboh virus corona tengah melanda dunia. Presiden Joko Widodo, Senin, 2 Maret 2020, menyatakan dua warga Indonesia positif terkena virus corona.

Pasca-penemuan dua warga terjangkit corona, sejumlah kepala daerah–termasuk di Banten–mulai melakukan pelbagai langkah antisipatif untuk mencegah masuknya virus corona.

BantenHits.com merangkum respons sejumlah kepala daerah di Banten terkait heboh virus corona hingga gejolak yang terjadi di masyarakat sebagai berikut:

1. Pemkot Tangerang Pantau 20 Warga

Pemerintah Kota Tangerang memantau 20 warganya terkait virus corona. Sebelumnya, ada 17 warga dipantau karena baru pulang dari negara terjangkit corona, seperti Korea Selatan, Taiwan, dan China.

Dikutip BantenHits.com dari Kompas.com, Pemerintah Kota Tangerang terus waspada akan penyebaran virus corona, seiring bertambahnya jumlah warga yang dipantau.

“Ada 20 yang kita pantau,” ujar Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah saat di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Selasa, 3 Maret 2020.

Arief mengatakan, meskipun jumlahnya bertambah, 20 orang warga Kota Tangerang tersebut masih dinyatakan negatif terinfeksi virus asal Kota Wuhan, China tersebut.

2. Gubernur Maskeran saat Lantik Pejabat

Dikutip dari Suara.com–jaringan BantenHits.com–Gubernur Banten Wahidin Halim melantik pejabat eselon II menggunakan masker, Selasa, 3 Maret 2020.

Saat itu Wahidin Halim melantik empat orang pejabatnya di Pendopo Gubernur, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang.

Pejabat eselon II merupakan jabatan setingkat Kepala Dinas (Kadis) di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Banten. Wahidin Halim menjelaskan memakai masker karena takut terinfeksi corona.

“Pakai masker baru tadi, hari ini. Karena tadi malam ramai, orang Depok katanya kena (Corona), makanya (masker) dipakai. Bukan takut, ini kewaspadaan kita. Kan harus pakai masker di tempat umum, sekarang sudah dianjurkan,” kata Wahidin Halim kepada sejumlah awak media saat ditemui usai pelantikan, Selasa siang.

3. Irna Menolak ‘Parno’

Bupati Pandeglang, Irna Narulita memilih tenang terkait merebaknya virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Bahkan, Irna juga mengaku tidak akan melakukan perlakuan khusus terkait hal ini, seperti menerapkan pembatasan aktivitas di instansi pemerintah atau kantor-kantor pelayanan publik.

“Tidak ada perlakuan khusus dari merebaknya corona. Kalau kita mengambil langkah ekstrim, akhirnya hanya akan menimbulkan momok yang menakutkan, kita nya juga jadi repot. Gelisah di bawah, ada konflik, gesekan dan sebagainya, malah susah memantaunya,” kata Irna saat ditemui di Oproom Setda Pandeglang, Selasa, 3 Maret 2020.

Irna meminta warga tidak panik menyikapi mulai masuknya virus corona ke Indonesia. Apalagi hingga paranoid yang justru menimbulkan kegelisahan di kalangan masyarakat.

“Misalnya jangan menerima tamu dari Pandeglang sehingga menimbulkan ketersinggungan. Padahal mungkin ada investor yang sedang berproses. Itu kan tidak menutup kemungkinan. Itu kan (bikin) chaos khawatirnya,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi hal itu, bupati menyarankan supaya warga lebih baik menjaga kebersihan dengan menggalakkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

4. Dua Hoaks Tersebar Cepat

Kehebohan virus corona di Banten juga membuat hoaks menyebar cepat. Catatan BantenHits.com setidaknya ada dua hoaks yang menyebar lewat aplikasi berbagi pesan WhatsApp.

Hoaks pertama menyebar di Kota Cilegon. Warga di Kota Baja digemparkan sebaran pesan WhatsApp yang mengabarkan bahwa terdapat beberapa pasien Di Rumah Sakit Krakatau Medika Cilegon (RSKM) tersuspect Virus Corona Covid-19 usai kembali dari negara Jepang.

Humas RSKM Cilegon, Zainal Mutakin lamgsung memberikan klarifikasi dengan membantah kabar adanya pasien yang dirawat karena menderita penyakit mematikan asal Negara China tersebut.

Tak lama setelah hoaks tersebar di Kota Cilegon, sebuah video menyebar cepat di WhatsApp. Video tersebut memperlihatkan adegan saat petugas berbaju anti-virus lengkap di RSUD Drajat Prawiranegara mengevakuasi pasien ke ambulans.

Pasien dalam tersebut langsung dikait-kaitkan sebagai pasien virus corona. Keluarga pasien hingga manajemen RSUD Drajat Prawiranegara langsung memberikan sanggahan.

Ternyata, pasien dalam video tersebut negatif virus corona. Pasien bernama Maemunah tersebut merupakan penderita penyakit paru-paru sejak lama.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jumat Curhat Polda Metro Jaya di Legok; Cara Humanis Polsek Legok Ciptakan Kamtibmas dan Dekatkan Diri ke Warga

Berita Tangerang - Kejahatan jalanan dan kenakalan remaja menjadi...

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Digugat Warga dan ‘Diminta’ Pengembang, Bagaimana Nasib 24 Aset Milik Pemkab Tangerang Sekarang?

Berita Tangerang - Sedikitnya 24 aset Pemkab Tangerang saat...