Lebak- BPC Gapensi Kabupaten Lebak memberikan bantuan dana untuk penanganan pasca bencana banjir bandang, Sabtu, 7 Maret 2020.
Bertempat di Desa Sukasari, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, organisasi yang dinahkodai Moch. Nabil Jayabaya ini menyalurkan bantuan Rp50 juta untuk membantu memperbaiki rumah yang rusak atau hanyut.
Baca Juga: Gapensi Peduli Disiapkan Tangani Pasca Bencana Banjir Bandang di Lebak
Penyerahan bantuan diberikan langsung Istri ketua Gapensi Lebak, Intan Nabil Jayabaya didampingi Sekretaris Umum Gapensi Lebak, Achmad Deni Setiawan di rumah kepala Desa Sukasari, Deni Zaid Sabit.
“Ini realisasi dari komitmen awal Gapensi Lebak bahwa Gapensi Peduli akan hadir untuk membantu penanganan pasca bencana banjir bandang,”kata Sekum Gapensi Lebak, Achmad Deni Setiawan.
Pria yang akrab disapa Ideng ini menerangkan bantuan yang diberikan berasal dari hasil iuran seluruh anggota Gapensi.
Tentunya, kata Ideng, bantuan ini sebagai bentuk kepedulian organisasi kumpulan para pelaksana konstruksi terhadap korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak.
“Sesuai komitmen Ketua Gapensi Nabil Jayabaya, Gapensi harus hadir untuk masyarakat. Keberadaan Gapensi harus bermanfaat untuk masyarakat, nah ini salah satu bentuk kepedulianya,”tegas Ideng.
Ideng berharap bantuan yang diberikan dapat sedikit meringankan beban masyarakat di Desa Sukasari, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak.
“Ya kami berharap bantuan ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkim untuk membantu mereka yang rumahnya rusak atau bahkan hanyut,”imbuhnya.
Sementara, Kepala Desa Sukasari, Deni Zaid Sabit mengatakan terdapat 11 rumah yang hanyut dan 78 terendam saat peristiwa banjir bandang menerjang Kabupaten Lebak.
“Dari 11rumah yang hanyut itu ada yang belum terbangun kembali rumahnya karena rusak. Alhamdulillah bantuan dari Gapensi Lebak ini akan kita manfaatkan untuk membantu korban banjir bandang yang memang kehilangan tempat tinggal,”kata Deni.
“Terimakasih Gapensi Lebak khususnya Bapak Nabil Jayabaya. Semoga keberkahan menaungi kita semua,”sambungnya.
Editor: Fariz Abdullah
