Lebak- Nama Muhamad Nasir Ali Muhidin mungkin tak lagi asing untuk masyarakat di Desa Bejod, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak.
Bukan tanpa alasan, pria yang ternyata merupakan tokoh agama ini juga memiliki keahlian tersembunyi dalam membuat kerajinan bambu.
Hal itu terbukti dengan banyaknya hasil tangan kreatif pendiri Pondok Pesantren Al-Furqoon di Kampung Barengkok Girang Desa Bejod, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak ini.
Perahu Pinishi, Kapal Pesiar, Mobil Jadul, Vespa, Becak, Sepada ontel, Rumah pohon terbuat dari bambu menjadi beberapa mahakarya Kiyai Nasir -sapaan akrabnya-.
Kelihaian pria yang sempat bekerja sebagai penjaga sekolah ini berhasil menarik perhatian anggota legislatif Kabupaten Lebak, Dian Wahyudi.
Kepada BantenHits.com, Dian mengaku kagum terhadap sosok Kiyai Nasir. Tak hanya ahli dalam meracik bambu menjadi sebuah mahakarya, rupanya Kiyai Nasir saat ini juga tengah mendidik 30 santri.
“Jadi Kiya Nasir ini benar-benar Multitalent, selain ‘ahli’ di bidang agama juga mahir dalam membuat kerajinan,”kata Dian Kepada BantenHits, Sabtu, 7 Maret 2020.
Politisi PKS ini berharap masyarakat luas dapat mencontoh kegigihan dari sosok Kiyai Nasir. “Kita harus contoh sisi positif dari kiyai Nasir,”imbuhnya.
Sementara Kiyai Nasir, bercerita awal mula dirinya memulai usaha kerajinan bambu. Bermula dari bekal pengetahuan dan pengalamannya saat mondok di pondok pesantren dahulu membuatnya untuk mencoba mengolah beberapa bambu.
Ide untuk mendirikan usaha pertama kali muncul, kata Nasir saat melihat di daerah tempat tinggalnya, di Kampung Barengkok Girang, banyak terdapat pohon bambu yang tidak digunakan atau dimanfaatkan.
“Saya melihat prospek usaha kerajinan dari bambu sangat bagus, sehingga saya berinisiatif mendirikan usaha, awalnya, salah satunya ya untuk membantu biaya kebutuhan hidup santri yang muqim di pesantren yang saya dirikannya,”cerita kiyai Nasir.
Kaget bukan kepalang, hasil karya Kiyai Nasir rupanya mendapat respon positif dari pengurus pesantren, wali santri, serta cukup disukai masyarakat sekitar.
Bahkan beberapa produk diantaranya yakni gelas bambu, diyakini oleh para konsumen berhasiat, dan bertuah “mengandung kekuatan gaib”, yang sebenarnya dibantah oleh kiyai Nasir sendiri.
Alhasil, hal tersebut membuat dirinya membuat usaha kerajinan bambu dengan nama Bejod Magic Bamboo.
Di lapak usaha itu, Kiya Nasir juga menjual beberapa produk yang dapat digunakan untuk konsumsi seperti Teko bambu, Gelas, Cangkir, Mug, Mangkuk, Baki, Kotak Tissu, Lampu Hias, Tumbler, Ukulele, Gitar Akustik, Top, Tas, Bambu Unik, Kreasi Bambu dan lain-lain.
“Untuk menjaga loyalitas pelanggan, Bejod Magic Bamboo sangat teliti dalam pembuatan kerajinan agar produksinya tetap rapih, bersih dan ramah lingkungan,”tutupnya.
Editor: Fariz Abdullah