Pariwisata di Pandeglang Ditutup Sementara Gara-gara Covid-19, Pengelola Sebut Banyak Bookingan di Jadwal Ulang

Date:

FOTO ILUSTRASI. Pantai Tanjung Lesung salah satu obyek wisata di Kabupaten Pandeglang. (FOTO: pandeglangkab.go.id)

Pandeglang – Pemerintah Kabupaten Pandeglang menghimbau seluruh industri pariwisata di Kabupaten Pandeglang untuk tutup sementara waktu. Penutupan itu merupakan imbas dari semakin masifnya penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Provinsi Banten.

Penutupan itu, untuk menindaklanjuti Surat Edaran Bupati Pandeglang nomor : 443.2/665 – Bag.Kesra /2020 tentang Tindak Lanjut Pencegahan Penyebaran Virus Corona.

Dalam lembar surat yang diterima Bantenhits dari Kabid Destinasi dan Ekomomi Kreatif Dinas Pariwisata Pandeglang, Rossy Sukmawati melalui pesan WhatshApp dijelaskan bahwa penutupan itu akan berlangsung selama dua Minggu, dari Jumat 20 Maret – Jumat 3 April 2020.

Menanggapi hal itu, Manager Marketing Mutiara Carita Cottages, Uding Safrudin mengaku pihaknya sudah melakukan antisipasi penyebaran Virus Corona dengan memeriksa seluruh suhu tubuh tamu yang berkunjung kesana.

“Di kita ada satu dua, tidak begitu banyak. Kalau hari ini tidak ada, pas mau masuk ke hotel, kita siapkan alat ukur suhu badan,” kata Uding, Jumat, 20 Maret 2020.

Menurut Uding, penutupan ini berimbas besar pada perkembangan industri pariwisata di Kabupaten Pandeglang. Bahkan, dampak dari penutupan akibat Virus Corona itu sudah mulai di rasakan para pengelola wisata.

“Penutupan ini sangat terasa sekali. Kalau di Mutiara sendiri yang booking tempat banyak yang di undur menjadi bulan April, tapi tanggalnya belum pada muncul masih lihat-lihat,” jelasnya.

Sementara General Manager Tanjung Lesung, Widiasmanto mengatakan, sudah mengikuti anjuran dari Pemerintah terkait pencegahan Virus Corona, mulai dari disinfektan, penyediaan sanitizer dan lainnya.

“Sebelum ada anjuran itu juga kita sudah sepi, karena tamu di kita kebanyakan dari Jakarta, nah di Jakartanya juga di larang keluar, ya di kita tidak ada tamu,” jelasnya.

Namun Widi mengaku, wisata di Tanjung Lesung tidak merumahkan 200 karyawannya. Seluruh karyawan tetap masuk seperti biasa, meksi ada beberapa kegiatan yang diganti.

“Saat ini yang dilakukan kepada 200 karyawan, saya suruh bertanam di lingkungan Tanjung Lesung, enggak ada tamu kita lakukan sesuatu. Karena kalau tutup total, wisata nanti enggak terawat, pas buka khawatir menjadi kumuh,” pungkasnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

  • Engkos Kosasih

    Memulai karir jurnalistik di BantenHits.com sejak 2016. Pria kelahiran Kabupaten Pandeglang ini memiliki kecenderungan terhadap aktivitas sosial dan lingkungan hidup.

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related