Pekerja Cleaning Service Ramai-ramai Resign dari RSUD Banten karena Takut Terpapar Corona, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Banten: Sudah Diganti

Date:

Tim Gugus Terpadu Kabupaten Pandeglang menyemprot disinfektan di sejumlah fasilitas umum dan instansi pemerintahan untuk mencegah penyebaran virus Corona. Masjid Agung dan Markas Kodim 0601 Pandeglang jadi sasaran penyemprotan, Rabu, 18 Maret 2020.(BantenHits.com/ Engkos Kosasih)

Serang – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Banten Ati Pamudji mengakui ada pekerja cleaning service di RSUD Banten yang resign karena takut terpapar Corona.

Namun, menurut Ati, pekerja cleaning service yang resign merupakan pekerja yang berasal dari perusahaan tenaga alih daya alias outsourcing dan pihak outsourcing sudah mengganti dengan tenaga kerja baru.

“Yang mengundurkan diri itu tenaga cleaning service dari outsourcing. Tapi tenaga cleaning service-nya sudah diganti sama outsourcing,” kata Ati merespons konfirmasi BantenHits.com, Jumat, 27 Maret 2020.

Direktur Utama RSUD Banten Danang Hamsah Nugroho, sebelumnya mengaku tak bisa mengomentari soal pekerja cleaning service di institusinya yang ramai resign karena takut terpapar Corona.

Danang menyarankan agar BantenHits.com meminta mengonfirmasi hal tersebut langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Banten Ati Pamudji.

“Mohon maaf, Mas. Untuk info itu harap konfirmasi ke kadinkes selaku juru bicara gugus Corona,” kata Danang melalui pesan WhatsApp kepada BantenHits.com, Jumat, 27 Maret 2020.

Pengakuan soal 60 pekerja cleaning service di RSUD Banten ramai-ramai resign disampaikan oleh salah seorang dari 60 pekerja kepada BantenHits.com.

Menurutnya, pasca-pengunduran 60 pekerja, saat ini, tercatat hanya tinggal 21 orang cleaning service yang memilih bertahan bekerja di RSUD Banten.

Mereka yang bertahan mendapatkan kenaikan gaji signifikan sebesar Rp 5 juta per bulan selama tiga bulan penanganan Covid-19 di Banten. Padahal normalnya mereka hanya digaji Rp 1,2 juta per bulan.

RSUD Banten menjadi RS khusus rujukan penanganan pasien Covid-19 melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Banten Wahidin Halim.

“Setelah ditetapkan jadi rumah sakit rujukan saya dan kawan-kawan ditanya oleh pihak direktur RSUD Banten mengenai kesiapan untuk menangani Corona,” kata seorang pekerja cleaning service kepada BantenHits.com saat ditemui di kediamannya di Kota Serang, Kamis, 26 Maret 2020.

Ia menjelaskan, sesaat setelah RSUD Banten ditetapkan jadi rujukan penanganan pasien Covid-19, para cleaning service diberikan arahan dari pukul 22.00-23.00 WIB. Mereka diminta kesiapan menangani Covid-19 namun saat malam itu tidak ada yang mau.

“Tidak mau. Malam itu saya dan kawan-kawan masih bekerja membersihkan setiap ruangan gedung lama dan gedung baru pulang jam 1 malam,” ungkapnya.

Sumber BantenHits.com kembali menambahkan, satu hari jelang disinya RSUD oleh pasien Covid-19, para cleaning service, OB dan seluruh karyawan kembali dikumpulkan.

“Saat siang itu kita di jelaskan soal kerjaan penanganan dan nilai gaji yang diterima per 1 bulan Rp 5 juta. Saat malam itu belum dijelaskan soal gaji. Setelah dijelaskan ada beberapa teman saya yang mau untuk terus bekerja, sebelumnya kita (cleaning service) menerima gaji Rp 1,2 juta per bulan,” jelasnya.

Setelah mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut, mantan cleaning service di RSUD Banten itu mengaku, tidak berpikiran untuk segera mencari pekerjaan baru. Dia lebih memilih menjaga kesehatan seperti olah raga dan kembali kumpul dengan keluarga di rumah.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Kapolri Ungkap Peran Besar Muhammadiyah bagi Bangsa

Berita Jakarta - Muhammadiyah senantiasa selalu mengingatkan seluruh elemen...

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...