Peminat Sale Khas Cilograng ‘Lesu’ saat Pandemi Covid-19, Politikus Kawakan Asal Lebak Lakukan Ini

Date:

Salah satu produk Sale khas Cilograng, Kabupaten Lebak. (Istimewa)

Lebak- Penyebaran virus corona (COVID-19) di Indonesia semakin menjadi-jadi. Provinsi Banten sendiri telah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan mengusulkan penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Bahkan, Kabupaten Lebak sebagai daerah penyangga ibu kota juga telah menetapkan tanggap darurat bencana non-alam COVID-19 menyusul tingginya angka Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Hal itu membuat sejumlah para pengusaha di Kabupaten Lebak ketar-ketir. Termasuk para pengusaha sale atau pisang olahan khas Cilograng, Kabupaten Lebak.

Terbiasa memasarkan ke wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat, kini mereka kebingungan setelah kedua wilayah menetapkan PSBB.

Anggota DPRD Banten, Iip Makmur mencoba memberi semangat para pemuda di Gunung Batu, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak yang mulai kendor memproduksi oleh-oleh khas Lebak ini.

“Memang mereka mengaku permintaan menurun, tapi tetap kita berikan support dan edukasi agar mencoba teknik lain dan metode penjualannya,”kata Iip saat dihubungi BantenHits.com, Minggu, 12 April 2020.

Menurutnya, potensi sale di wilayah perbatasan Lebak-Sukabumi ini amat melimpah. Namun, minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) membuat pengolahannya dilakukan secara alakadar.

“Nah kita coba berikan support ke mereka agar mulai mempercantik pengemasanny, metode penjualan mulai merambah ke bisnis online. Supaya apa? Agar makanan ini tetap lestari,”tuturnya.

“Karena memang rasa dan kualitasnya boleg diadu,”sambungnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap para pemuda di Kecamatan Cilograng tetap semangat dan terus berinovasi untuk memasarkan produk Sale.

“Tetap semangat, terus berinovasi karena proses yang kita buat tentunya tidak akan mengkhianati hasil yang didapat,”imbuhnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related