Anjing Pelacak Dikerahkan untuk Tindak Warga yang Tak Patuhi Imbauan Social Distancing di Cilegon

Date:

Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana menyatakan, pihaknya akan mengerahkan anjing pelacak atau K9 untuk menindak warga yang enggan mematuhi imbauan social distancing. (BantenHits.com/ Iyus Lesmana)

Cilegon – Aksi pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Kota Cilegon benar-benar ekstra maksimal.

Seluruh pemangku kepentingan bekerja keras mencegah agar virus yang tengah menjadi pandemi global ini tak menyebar di Kota Cilegon.

Sejauh ini, Cilegon merupakan satu dari tiga wilayah yang masih steril dari kasus positif Covid-19. Sementara lima wilayah lainnya di Banten sudah ditemukan kasus positif, bahkan tiga wilayah Tangerang dinyatakan zona merah.

Setelah menerapkan sterilisasi kendaraan plat B, di tiga akses masuk ke Kota Cilegon, Polres Cilegon kini bakal mengerahkan K9 atau yang lebih dikenal sebagai anjing pelacak guna membubarkan masyarakat yang membandel tidak mengikuti intruksi pemerintah dengan melakukan kumpul-kumpul di tempat umum.

“Jadi jika masyarakat susah melaksanakan social distancing. Setelah kegiatan-kegiatan yang kita laksanakan dengan gabungan TNI Polri dengan kampung siaga, serta gugus tugas dan dinas-dinas terkait, masyarakat masih susah dan tetap berkumpul kemungkinan besar kita akan menggunakan anjing K9 itu langkah terakhir,” ujar Kapolres Cilegon AKBP yudhis wibisana saat dikonfirmasi awak media, Selasa, 14 April 2020.

Yudhis mengungkapkan, ia merasa tak khawatir jika memang ajing pelacak harus didatangkan untuk digunakan untuk melakukan pembubaran massa yang berkumpul.

Pasalnya salah satu anggotanya yang saat ini menjabat di Polres Cilegon pernah menjadi instruktur K9.

“kebetulan salah satu anggota yakni Kabag Ren merupakan instruktur anjing pelacak K9,” ungkapnya.

Yudhis menegaskan, pihaknya akan mengerahkan tiga ekor anjing pelacak sehingga masyarakat diharapkan dapat mengikuti intruksi pemerintah yang bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Biasanya manusia takut dengan hewan, pertama takut najis, takut digonggong, kemudian takut digigit. Rencana yang dikerahkan minimal 3 ekor dibawa sambil berpatroli,” pungkasnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Digugat Warga dan ‘Diminta’ Pengembang, Bagaimana Nasib 24 Aset Milik Pemkab Tangerang Sekarang?

Berita Tangerang - Sedikitnya 24 aset Pemkab Tangerang saat...

Sepanjang 3-15 April 2024, Jumlah Penumpang di Terminal Poris Plawad Mencapai 1.000 Orang Per Hari

Berita Tangerang - Sepanjang 3-15 April 2024 atau selama...