“Kecolongan” Pasien Covid-19 yang Tak Jujur, Lebih dari 25 Tenaga Medis RSUD Kota Tangerang Dikarantina Tiga Positif

Date:

FOTO ILUSTRASi: Relawan Covid-19 dari FK dan FoN UPH yang terdiri dari mahasiswa dan alumni yang siap terjun membantu para tenaga medis dan perawat di Rumah Sakit Siloam. (Istimewa)

Tangerang – Lebih dari 25 tenaga medis di RSUD Kota Tangerang terdiri dokter dan perawat harus menjalani karantina selama 14 hari setelah rumah sakit tersebut menangani pasien positif Covid-19.

Dari 25 lebih tenaga medis yang menjalani karantina, tiga di antaranya telah dinyatakan positif Covid-19.

Sumber BantenHits.com, seorang tenaga medis di RSUD Kota Tangerang yang turut menjalani karantina mengungkapkan, dia dan teman-temannya harus menjalani karantina setelah “kecolongan” menangani pasien Covid-19 yang tak jujur.

Pasien tersebut berasal dari jemaat sebuah tempat ibadah di Tangerang. Saat bersamaan dengan pasien yang dirawat di RSUD, delapan jemaat di tempat ibadah itu sudah dinyatakan positif Covid. Mereka ada yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso dan rumah sakit lainnya.

“Kemarin itu, kita banyak yang dikarantina waktu kejadian awal kecolongan itu. Memang itu dari pasiennya berbohong. (Dia tidak jujur) kalau dari jemaatnya banyak yang positif. Pasien tak bilang, keluarga juga tak bilang,” ungkap sumber BantenHits.com yang meminta namanya dirahasiakan, Sabtu, 18 April 2020.

Delapan Jemaat Positif Covid-19

Sumber tersebut menjelaskan, pasien yang kemudian memaparkan Covid-19 ke tenaga medis lainnya datang dan langsung menjalani perawatan di ICU RSUD Kota Tangerang. Dia datang pada 9 Maret 2020

“Pasien masuk ke ICU karena (kondisinya) perburukan. Gejala sesak napas. Dithoraks ulang, dipasang alat bantu napas. Kita thoraks ulang ternyata ke arah situ,” ungkapnya.

Meski sudah ada indikasi pasien Covid-19, namun pihak manajemen RSUD Kota Tangerang belum memutuskan untuk melakukan tes swab terhadap pasien. Bahkan sampai si pasien berhari-hari di RSUD.

Terungkapnya pasien Covid-19 di RSUD Kota Tangerang tersebut justru setelah pihak keluarga komplain ke Dinas Kesehatan kOta Tangerang. Dia mengatakan, selain ada yang dirawat di RSUD, keluarganya yang sama-sama satu jemaat ada juga dirawat di RSPI Sulianti Saroso.

“Dia membandingkan jemaat dia yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso dengan di sini (RSUD Kota Tangerang). Kok beda penanganannya,” bebernya.

“Akhirnya kita ngepush keluarga. Akhirnya si ibu ngebongkar ada jemaatnya yang sudah positif delapan orang,” sambungnya.

Kasus Pertama Covid-19 di Kota Tangerang?

Setelah informasi tersebut diterima, manajemen RSUD, kata sumber, kemudian melakukan test swab kepada tenaga medis di RSUD Kota Tangerang. Para tenaga medis juga kemudian menjalani karantina selama 14 hari.

Pemeriksaan swab secara massal di RSUD Kota Tangerang dilakukan bertepatan saat Gubernur Banten Wahidin Halim menetapkan status KLB Covid-19 di Banten, Sabtu, 14 Maret 2020.

Lebih dari 25 tenaga medis yang menjalani test swab. 20 di antaranya merupakan tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien selama berjam-jam.

“Yang kontak erat satu orang positif. Yang tidak kontak erat dua orang positif,” jelasnya.

Kasus jemaat yang memaparkan Covid-19 kepada tenaga medis di RSUD Kota Tangerang, lanjut sumber, merupakan kasus Covid-19 pertama yang ditangani di rumah sakit tersebut.

Saat diminta tanggapan soal jumlah tenaga medis di RSUD Kota Tangerang yang terpapar Covid-19, Direktur Utama RSUD Kota Tangerang Henny Herlina kepada BantenHits.com mengaku sudah menyerahkan semua data ke Dinkes Kota Tangerang.

“Kayaknya data sudah saya masukin ke Dinkes. Minta informasi dan data dari Dinkes saja,” terangnya saat dihubungi BantenHits.com, Sabtu, 18 April 2020.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangerang yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspa Dewi tak merespons panggilan telepon BantenHits.com, Minggu, 19 April 2020 pukul 12.43 WIB.

Konfirmasi BantenHits.com lewat WhatsApp hingga berita dipublikasikan belum direspons, meski notifikasi pada layar menunjukkan Liza sedang online.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Digugat Warga dan ‘Diminta’ Pengembang, Bagaimana Nasib 24 Aset Milik Pemkab Tangerang Sekarang?

Berita Tangerang - Sedikitnya 24 aset Pemkab Tangerang saat...

Sepanjang 3-15 April 2024, Jumlah Penumpang di Terminal Poris Plawad Mencapai 1.000 Orang Per Hari

Berita Tangerang - Sepanjang 3-15 April 2024 atau selama...