Pandeglang – PT. Pertamina menyalurkan 124.000 tabung gas Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram di Kabupaten Pandeglang. Hal itu dilakukan, untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan gas LPG di bulan suci Ramadan 1441 H.
“Menjelang bulan puasa dari Pertamina sudah menggelontorkan sebanyak 124.000 tabung gas LPG 3 Kilogram atau 555 persen dari total kebutuhan harian,” kata Sales Branch Manager Rayon IV Banten PT. Pertamina, Muhammad Salman Alfarezi, Sabtu, 25 April 2020.
Sebelumnya, sepekan menjelang Ramadan, si melon mendadak menghilang dari Pandeglang. Kalau pun ditemukan harganya tembus Rp 28-30 Ribu. Padahal harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp16.000.
Menurut Salman, dengan adanya penambahan pasokan gas LPG itu, para agen atau pangkalan LPG di Kabupaten Pandeglang mempunyai kewajiban menjaga harga dan stok dari mulai pangkalan sampai dengan pengecer.
“Para agen mempunyai kewajiban untuk menjaga harga dari mulai pangkalan sampai dengan ke pengecer, maka diharapkan harga di level pengecer tidak terlalu tinggi,” ujarnya.
Salman menambahkan, penambahan ekstra droping akan terus dilakukan dan akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang biasanya akan melonjak pada pertengahan Ramadan.
“Jadi kami imbau masyarakat untuk tidak khawatir mengenai ketersedian LPG 3 kilogram di pasaran, karena kami akan terus memantau stok yang ada di Kabupaten Pandeglang,” pungkasnya.
Sementara Sekretaris Himpunan Wirausaha Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Provinsi Banten, Oji Fahruroji berharap, masyarakat di Kabupaten Pandeglang bisa tenang dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan dengan adanya ekstra droping dari Pertamina.
“Kami berharap masyarakat bisa lebih tenang, dalam menjalankan ibadah selama bulan ramadhan, karena Pertamina telah menjamin ketersediaan LPG 3 kg di Kabupaten Pandeglang,” katanya.
Oji mengingatkan, kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan tinggi untuk tidak ikut-ikutan menggunakan gas bersubsidi dari Pemerintah, hanya karena ketersediaan pasokan yang melimpah dipasaran.
“Saya sih berharap, kesadaran masyarakat terutama yang masyarakat mampu untuk tidak menggunakan LPG 3 Kilogram. Karena gas bersubsidi ini dikhususkan untuk masyarakat Miskin,” pungkasnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana