Serang- Gubernur Banten Wahidin Halim mengizinkan industri yang ada di Tanah Jawara untuk beroperasi alias tidak tutup saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Alasannya, agar tak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan.
Padahal, nformasi diperoleh BantenHits.com dari Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran di Provinsi Banten tertinggi di Indonesia mencapai 8,01 persen atau sebanyak 489.216 orang.
“Karena saya ingin industri tidak berhenti dan karyawan menganggur,” ungkap Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) usai menyaksikan penyerahan bantuan Perlengkapan sembako dari PT Cargill Indonesia bekerjasama dengan forum CSR Provinsi Banten yang diketuai Sunaryo di Rumah Dinas Gubernur Banten Jl. Ahmad Yani No. 158 Kota Serang pada Selasa, 12 Mei 2020.
“Industri atau perusahaan tetap jalan tapi tetap harus memperhatikan protokol kesehatan. Saya minta Dinas Tenaga Kerja terus memantau. Kalau tidak terpaksa, jangan melakukan PHK,” tambahnya.
Jika diperlukan, kata Wahidin, industri dapat mengadakan rapid test dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona melalui deteksi dini.
Menurut Wahidin, sejak diterapkan PSBB tren kasus Covid-19 di Provinsi Banten cenderung menurun. Sejak awal, Provinsi Banten menyiapkan rumah sakit rujukan Covid-19 sehingga Provinsi Banten tidak menjadi daerah pandemi.
“Terima kasih atas kehadirannya. Kita berharap bahwa Covid-19 segera berakhir. Saya berharap apa yang dilakukan Cargill juga ditiru oleh yang lain,” pungkasnya.
Sementara itu, Plan Manager Cargill Indonesia Hendri Sulistyo Pribadi mengungkapkan, di Banten PT Cargill ada dua pabrik. Satu produksi bahan untuk susu dan satunya lagi untuk bahan pakan ikan.
“Kami menyerahkan bantuan APD untuk tim terdepan dan bantuan sembako yang dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
“Harapan kita semua, agar pandemi covid-19 ini lewat,” ungkap Hendri.
Bantuan yang diserahkan berupa coverall suit sebanyak 150 pcs, masker N95 sebanyak 500 pcs, masker tiga lapis sebanyak 4000 pcs dan hand sanitizer, beras 1 ton, telor 500 kg, minyak goreng, daging ayam dan ikan.
Editor: Fariz Abdullah