Angka Positif Covid-19 di Kabupaten Tangerang Terus Meroket, Ternyata Kasus Pertama Diketahui Menimpa Sosok Ini di Bencongan

Date:

Angka pasien positif Covid-19 di Kabupaten Tangerang hingga Kamis, 14 Mei 2020 mencapai 110 orang. Kasus pertama positif Covid-19 di Kabupaten Tangerang ditemukan di Kelurahan Bencongan. Foto Ilustrasi: FK UPH memberikan pembekalan khusus penanganan pasien virus Corona (Covid-19) kepada relawan medis. (Dok. FK UPH)

Tangerang – Laju penyebaran virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Tangerang terus meroket. Hingga Kamis, 14 Mei 2020, kasus positif Covid-19 sudah mencapai 110.

Jika dibandingkan data Senin, 11 Mei 2020, terjadi penambahan 8 kasus positif selama tiga hari. Saat itu, data di laman covid19.tangerangkab.go.id baru mencapai 102 kasus.

Secara keseluruhan, berdasarkan data yang diperbaharui Rabu, 13 Mei 2020 pukul 21.00 WIB, angka peningkatan juga terjadi pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang mencapai 364 dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 692.

Artinya ada penambahan tujuh orang PDP dan 29 ODP selama tiga hari. Meski demikian, jumlah kasus mengalami penurunan dari 1.123 kasus pada Senin, menjadi 1.166.

Kasus Pertama di Bencongan

Dengan angka kasus positif yang mencapai 110, Kabupaten Tangerang masih bertengger di zona merah Covid-19 bersama dua saudara mudanya, Kota Tangerang dan Kota Tangsel.

Setelah dua bulan pemberlakuan status KLB Covid-19 di Banten, baru terungkap ternyata kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang baru diketahui di Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 dr. Hendra Tarmizi kepada BantenHits.com, Kamis, 14 Mei 2020.

Menurut Hendra, kasus positif pertama diketahui di Kelurahan Bencongan menimpa seorang pria dewasa pensiunan pegawai BUMN.

“(Kasus pertama) yang diketahui di Bencongan, laki-laki (usianya) 60 tahun lebih. Pensiunan,” ungkap Hendra.

Berdasarkan penelusuran Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang, pria tersebut memiliki riwayat berpergian ke Malaysia. Yang bersangkutan diketahui berlibur ke Malaysia.

Tiga hari sebelum KLB Covid-19 ditetapkan di Banten, publik di Tangerang–terutama yang tinggal di sekitar kawasan Lippo Karawaci–digegerkan beredarnya pesan berantai melalui aplikasi berbagi pesan WhatsApp sejak Rabu pagi, 11 Maret 2020. 

Broadcast tersebut menyebutkan Rumah Sakit Siloam Lippo Karawaci merawat pasien diduga terjangkit Virus Corona.

“SPH besok hari terakhir sekolah. Mereka merumahkan semua murid. Belajar secara online. UPH hari ini sudah membatalkan ibadah dosen. Siloam sudah punya kasus positif Corona. Jadi sudah tiba di Tangerang. Tolong kurangi banget pertemuan tak penting kecuali kita semua mau terkena penyakit Corona ini,” demikian bunyi broadcast yang beredar.

BantenHits.com mencoba menelusuri kebenaran broadcast tersebut dengan menghubungi sejumlah pihak terkait. Pihak pertama yang dihubungi adalah Universitas Pelita Harapan (UPH) yang turut disebutkan dalam broadcast yang beredar.

Menjawab pertanyaan BantenHits.com yang diajukan lewat email, Rabu siang, 11 Maret 2020, Media Relations UPH Meishiana Tirtana membenarkan UPH telah menyetop aktivitas dan dialihkan secara daring. Begitu juga SPH.

Riwayat Berpergian ke Malaysia

Saat itu, Hendra yang juga Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Tangerang Hendra yang dihubungi BantenHits.com lewat telepon selulernya, Rabu, 11 Maret 2020, mengaku sudah mendapatkan informasi terkait beredarnya broadcast yang menyebutkan RS Siloam merawat pasien diduga terjangkit virus Corona.

Hendra menyatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang hingga Rabu siang belum mendapat kepastian Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI soal pasien dimaksud.

“Enggak (benar). Kita belum dapat informasi (positif atau tidak). Kalau positif, Balitbangkes (Kementerian Kesehatan RI) sudah kasih informasi duluan ke Dinkes Provinsi Banten sama kita Dinkes Kabupaten Tangerang. Jadi belum benar berita itu. Belum ada (pasien positif Corona di Tangerang,” jelas Hendra.

“Belum bisa dipastikan (kebenaran broadcast) karena kita belum dapat jawaban dari Balitbangkes. Kan yang memeriksa Balitbangkes,” sambungnya.

Meski membantah ada pasien yang positif Corona, namun Hendra tidak membantah atau membenarkan soal pasien diduga terjangkit virus Corona dirawat di RS Siloam.

Sejauh ini, lanjutnya, Dinkes Kabupaten Tangerang telah menetapkan lima pasien di Kabupaten Tangerang masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

“Kita total ada lima. Bukan dari Siloam saja. Ada beberapa rumah sakit lain (di Kabupaten Tangerang) diperiksa di Balitbangkes,” bebernya.

“Hasilnya sudah ada sebagian yang keluar. Empat orang negatif. Satu belum ada hasilnya,” lanjutnya.

Hendra menambahkan, selain lima pasien dalam pengawasan, Dinkes Kabupaten Tangerang juga menetapkan 25 orang lainnya masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP). Mereka memiliki riwayat interaksi dengan negara terjangkit yakni Malaysia.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Digugat Warga dan ‘Diminta’ Pengembang, Bagaimana Nasib 24 Aset Milik Pemkab Tangerang Sekarang?

Berita Tangerang - Sedikitnya 24 aset Pemkab Tangerang saat...

Sepanjang 3-15 April 2024, Jumlah Penumpang di Terminal Poris Plawad Mencapai 1.000 Orang Per Hari

Berita Tangerang - Sepanjang 3-15 April 2024 atau selama...