Pandeglang – Bayi laki-laki anak pasangan Sobari (29) dan Siti Julaeha (31) di Kampung Kamuning, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, lahir tanpa dinding perut.
Akibatnya usus dan organ di dalam perut keluar. Bagian organ perut yang keluar hanya ditutupi daun.
Sejak bayi ini dilahirkan, Minggu, 10 Mei 2020, pasangan miskin ini hanya merawatnya di rumah dengan segala keterabatasan.
Relawan Charity Banten bekerjasama dengan Yayasan Sedekah Terbuka dan Amarillys Kirana melakukan evakuasi kepada bayi tersebut, Rabu, 13 Mei 2020.
Proses evakuasi menggunakan mobil ambulans. Rencananya bayi itu akan dioperasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang dengan biaya ditanggung oleh Yayasan Sedekah Terbuka dan Amarillys Kirana.
Ketua Charity Banten, Diki Nurmansyah mengaku, saat mendengar informasi tersebut, pihaknya langsung bergerak agar bisa membawa bayi berjenis kelamin laki-laki itu.
“Harus digaris bawahi, bahwa pasien ini tidak dicover oleh SKTM ataupun BPJS, karena administrasi yang sulit, tidak memliki KTP. Beruntung ada Yayasan Sedekah Terbuka dan Amarillys Kirana yang menanggung semua biaya pengobatan pasien tersebut,” kata Diki, Rabu, 13 Mei 2020.
Sementara sang ayah, Sobari tidak pernah menyangka ada orang yang terketuk hatinya untuk membantu meringankan biaya pengobatan bayi laki-laki yang baru berumur 3-4 hari itu.
Ia mengaku, bersyukur mendapat pertolongan dari para donatur yang rela menyisihkan sebagian rejekinya untuk mengobati anaknya tersebut.
“Terima kasih para donatur yang dermawan semoga kelak Allah SWT, mengganti kebaikan yang telah diberikan kepada keluarga kami,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bayi miskin ini lahir tanpa bantuan bidan atau paraji. Saat diketahui tak memiliki dinding perut, bayi dibawa ke Puskesmas Panimbang hingga dirujuk ke RSUD Berkah dan RS Benggala.
Namun bayi tak dapat mendapatkan penanganan lanjutan karena tak memiliki biaya untuk operasi sebesar Rp 40 juta.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana