Tangerang – Pemerintah Kabupaten Tangerang tengah bersiap menuju tatanan hidup baru alias new normal di tengah pandemi Covid-19.
New normal di Kabupaten Tangerang akan dimulai dengan membuka kembali masjid dan musala, Senin, 1 Juni 2020 atau setelah pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di wilayah Tangerang yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berakhir, 31 Mei 2020.
“Ya. Insya Allah Senin 1 Juni 2020, atau tunggu keputusan Gubernur Banten terkait PSBB,” ujar Zaki seperti dikutip BantenHits.com dari Tempo.co, Kamis malam, 28 Mei 2020.
Kabupaten Tangerang Religius
Zaki beralasan mendahulukan tempat ibadah daripada mal dan sekolah karena tempat ibadah masyarakat bisa melaksanakan pola hidup baru dengan beribadah berjamaah, sesuai visi misi Kabupaten Tangerang religius.
“Dan secara praktik, relatif lebih sederhana di banding dengan sekolah SD dan SMP, apalagi mal dan tempat hiburan lainnya,” kata Zaki soal persiapan menuju new normal tersebut.
Zaki menegaskan, ada sekitar 1.000 masjid dan musala di Kabupaten Tangerang yang kembali dibuka dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat yaitu, jamaah wajib menggunakan masker dan jaga jarak.
Pengelola masjid dan musola wajib menyediakan sabun pencuci tangan di tempat wudhu, termal gun pengukur suhu tubuh juga wajib.
Selain itu, Zaki mengatakan, DKM membuat tim keamanan masjid masing masing yang berjaga saat salat jamaah berlangsung.
“Seperti masjid-masjid di Saudi Arabia,” jelasnya.
Zaki berharap segera bisa merealisasikan dibukanya kembali rumah ibadah. Untuk kepastian waktunya, menurut Zaki, setelah diskusi dengan Mendagri dan Gubernur Banten Jumat 29 Mei 2020.
“Mudah mudahan Senin 1 Juni 2020 bisa diwujudkan,” jelasnya.
Pembukaan Sekolah Masih Dikaji
Sementara untuk pembukaan kembali sekolah, menurut Zaki, kini masih dalam tahap kajian. Zaki menyebutkan, berdasarkan hasil kajian sekolah adalah salah satu tempat yang rawan untuk penularan virus Corona.
“Hasil kajian masih jadi tempat rawan penyebaran,” katanya.
Menurut dia, pembukaan kembali sekolah dalam new normal akan cukup merepotkan karena aktifitas siswa bukan hanya belajar dan waktunya juga panjang dari pukul 7-13 siang.
Untuk itu, kata dia, butuh waktu dan persiapan yang matang (buat penerapan kenormalan baru itu). Apalagi kapasitas kursi kelas harus dipangkas 50 persen, waktu belajar dibagi.
“1 meja satu siswa,” katanya. Adapun penutupan mal dan pembatasan kendaraan, menurut Zaki, masih akan diberlakukan.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana