Pasien Covid-19 ‘Kabur’Masuk Commuter Line Tanah Abang-Rangkasbitung, Seluruh Penumpang Diperintahkan Tak Pindah Gerbong

Date:

FOTO ILUSTRASI: Calon penumpang KRL Stasiun Rangkasbitung berdesakan dan merangsek masuk ke area stasiun. (FOTO Tangkap Layar video)

Lebak – Seluruh penumpang Commuter Line Tanah Abang-Rangkasbitung mendadak diperintahkan tak bergeser dari gerbong atau ganti kereta, Kamis sore, 11 Juni 2020.

Pemberitahuan tersebut disampaikan petugas PT Kereta Commuter Line Indonesia (KCI) melalui pengeras suara di dalam kereta.

Petugas PT KCI terpaksa menerapkan prosedur tersebut setelah mendapat informasi ada seorang asisten rumah tangga diduga positif Covid-19 berinisial DH berada di dalam kereta tersebut.

Dikutip BantenHits.com dari MediaIndonesia.com, DH seharusnya melaksanakan isolasi mandiri di rumah dia bekerja.

“Tindakan tidak bertanggung jawab ini membuat PT KCI harus menjalankan protokol penanganan covid-19 di Stasiun Rangkasbitung,” kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba, Jumat, 12 Juni 2020.

Peristiwa bermula ketika Tim Medis dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lebak menerima laporan dari puskesmas di kampung halaman DH.

Warga tersebut seharusnya masih menjalani isolasi mandiri, tapi saat dicek melalui telepon, ternyata DH tengah berada di dalam KRL menuju Stasiun Rangkasbitung untuk kembali ke kampung halamannya. Tim medis Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lebak akhirnya datang ke stasiun.

DH sebelumnya telah mengikuti swab test PCR di sebuah rumah sakit di Jakarta. Pada 9 Juni, keluar hasil pemeriksaan rumah sakit yang menyatakan DH positif covid-19.

“PT KCI juga mendapatkan informasi dari kepolisian dan gugus tugas bahwa ia telah diarahkan untuk menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta. Namun kemudian DH menjalani isolasi mandiri di rumah tempatnya bekerja,” ujar Anne.

Usai keberadaan DH terlacak, petugas di Stasiun Rangkasbitung bersama Gugus Tugas Covid-19 langsung mengaktifkan protokol penanganan.

Pada kereta yang dinaiki DH, petugas memberi pengumuman agar untuk sementara tidak ada yang berpindah kereta atau gerbong.

Sesampainya di Stasiun Rangkasbitung, penumpang di kereta/gerbong lain diturunkan lebih dulu dengan tetap dibantu oleh petugas pengamanan di stasiun dan petugas pengawalan kereta.

“Para penumpang yang berada satu kereta dengan DH turun paling akhir dan identitas mereka didata petugas Gugus Tugas. DH sendiri kemudian dibawa ke ruang isolasi sementara di Stasiun Rangkasbitung. Pada sekitar pukul 17.20 WIB, tim medis menjemput DH dengan mobil ambulans dan dibawa ke rumah sakit setempat,” jelas Anne.

Rangkaian kereta yang sebelumnya dinaiki DH langsung dibersihkan dan disemprot dengan disinfektan. KCI kemudian mengirimkan rangkaian pengganti, sementara kereta tersebut dibersihkan secara menyeluruh.

Sterilisasi dengan disinfektan juga berlangsung di area Stasiun Rangkasbitung dengan dukungan dari personel gugus tugas. Suasana di stasiun Rangkasbitung kembali kondusif usai protokol dijalankan.

Dari keterangannya, DH naik KRL dari Stasiun Tanah Abang. Oleh karena itu, KCI juga melakukan sterilisasi di Stasiun Tanahabang, selain dari proses pembersihan yang memang rutin dilakukan.

“PT KCI sangat menyayangkan kejadian ini karena dapat membahayakan para petugas dan penumpang KRL. Para petugas yang berdinas di kereta dan membantu proses evakuasi dan isolasi DH selama di dalam KRL dan di stasiun saat ini tengah menjalani isolasi mandiri dan dalam pantauan unit kesehatan PT KCI,” papar Anne.

Sudah selayaknya pada masa pandemi ini, imbuh Anne, masyarakat dan termasuk calon pengguna KRL lebih memiliki rasa tanggung jawab serta disiplin.

“Terutama yang terbukti secara medis telah terpapar covid-19,” tegasnya.

PT KCI juga kembali mengajak seluruh pengguna KRL agar patuh dengan protokol pencegahan covid-19 selama menggunakan KRL dan berada di stasiun.

“Senantiasa gunakan masker, selalu jaga jarak, dan manfaatkan fasilitas wastafel tambahan untuk cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum maupun sesudah naik KRL,” pungkasnya.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...

Pemindah-tanganan Aset Karantina Hewan Pemkab Tangerang yang Kini Diduga Dikuasai Pengembang Masih Misterius

Berita Tangerang - Proses pemindah-tanganan aset milik Pemkab Tangerang...