Tanjung Lesung Tak Gentar Diterjang Corona; Tak Ada PHK Malah Ajak Karyawan dan Turis Bercocok Tanam

Date:

Direktur Utama PT. Banten West Java (BWJ), Purnomo Siswoprasetijo saat memberikan keterangan pers kondisi Tanjung Lesung. (BantenHits.com/Engkos Kosasih)

Pandeglang – Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, sektor pariwisata cukup merasakan dampaknya. Tak terkecuali wisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung di Kecamatan Panimbang, Pandeglang.

Tanjung Lesung yang mencoba bangkit kembali pasca Tsunami Selat Sunda tahun 2018 lalu itu, harus kembali menghadapi masa-masa sulit di tengah Covid-19. Pasalnya, sejak Covid-19 wisata yang sedianya dipenuhi wisatawan saat weekend mengalami penurunan yang drastis.

“Sejak Tsunami sampai pandemi Covid-19 ini, penurunan omset sampai 90 persen lebih,” kata Direktur Utama PT. Banten West Java (BWJ), Purnomo Siswoprasetijo, Rabu, 22 Juli 2020.

Meski demikian, pihak pengelola mencoba tetap beroperasi di tengah Covid-19 agar tak ada pengurangan karyawan. Sehingga karyawan masih tetap masuk seperti hari-hari biasa. Namun, mendapat kerja tambahan seperti melakukan cocok tanam.

Bahkan tak hanya karyawan, turis yang datang berkunjung ke Tanjung Lesung bersama keluarganya, diperkenalkan dalam melakukan cocok tanam.

“Untuk mencegah PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) karyawan kami ajak bercocok tanam dan turis yang datang kami ajak juga untuk bercocok tanam atau panen bersama. Tentunya ini menjadi suatu pengalaman menarik untuk turis,” ujarnya.

Protokol Kesehatan Jadi Andalan Pemulihan Wisata

Purnomo menjelaskan, wisata Tanjung Lesung tetap menerapkan protokol kesehatan. Selain untuk mencegah Covid-19, hal itu diyakininya dapat menarik kunjungan wisatawan untuk datang ke Tanjung Lesung. 

Bahkan, protokol kesehatan itu juga tetap mengikat para karyawan saat berada di lingkungan rumahnya. Supaya ketika masuk kerja tak membawa Covid-19 ke lingkungan Tanjung Lesung.

“Hal itu dilakukan supaya wisatawan yang berkunjung ke Tanjung Lesung merasa aman,” katanya.

Menurutnya, berkat penerapan protokol kesehatan yang begitu ketat, berpengaruh terhadap okupansi atau kunjungan wisatawan ke Tanjung Lesung. Bahkan, saat weekend kemarin, villa dan hotel di Tanjung Lesung diakui Purnomo penuh.

“Ada pengaruhnya waktu weekend kemarin okupansinya hampir 90 persen,” ungkapnya.

Harapkan Pemerintah Aktif Sosialisasi Secara Masif

Purnomo mengaku, sudah bekerjasama dengan para pengelola wisata yang ada di Kecamatan Sumur sampai ke Kecamatan Carita, untuk bersama-sama menerapkan protokol kesehatan Covid-19. 

Hal itu dilakukan, agar para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pandeglang percaya kalau wisata di Kabupaten Pandeglang aman. 

“Kami bekerjasama dengan para pengelola wisata dari Carita, Labuan dan Sumur untuk sama-sama menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker dan kalau punya thermogun para pengunjung di cek suhu tubuhnya,” paparnya.

Ia juga berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan sosialisasi secara masif sampai ke tingkat bawah. Agar masyarakat sama-sama menerapkan protokol kesehatan.

“Kami berharap Pemda mendorong masyarakatnya menerapkan protokol kesehatan. Supaya ketika ada wisatawan yang melihat masyarakat Pandeglang sudah menerapkan protokol kesehatan mereka merasa lebih yakin kalau daerah kita benar-benar aman,” tutupnya.

Editor: Fariz Abdullah

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Woro-woro! Kuota untuk Uji Lab Produk IKM Gratis di Kota Tangerang Masih Tersedia

Berita Tangerang - Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di...

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...