Lebak- Pemerintah Kabupaten Lebak memutuskan untuk menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring atau online di tahun ajaran baru. Alasannya untuk memaksimalkan pemutusan sebaran Covid-19 di Kabupaten Lebak.
Diketahui, sampai dengan Jumat, 24 Juli 2020 jumlah pasien positif Corona di Kabupaten Lebak mencapai 25 orang. Di mana 18 orang diantaranya dinyatakan aman, 6 dalam pengawasan, 1 meninggal dunia.
Faktanya, tak semua pelajar dapat mengikuti metode pembelajaran secara daring. Terlebih untuk mereka yang berada di wilayah pelosok dan blankspot.
Alhasil mereka terpaksa mencari lokasi terlebih dahulu agar mendapatkan sinyal internet dan mengikuti proses belajar mengajar.
Prihatin dengan kondisi seperti itu, Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian dan Elektronik Kabupaten Lebak berinisiatif untuk menyiapkan wifi gratis.
Para pelajar SD, SMP dan SMA bisa menikmati fasilitas internet yang sudah disiapkan di Sekretariat Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Kabupaten Lebak.
Beralamat di Jalan Abdi Negara nomor 1, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak sejumlah pelajar nampak serius mengikuti proses KBM.
“Ada banyak siswa siswi yang tentu ini harus menjadi perhatian dari pemerintah daerah atau pemerintah pusat khususnya Kemendikbud agar memberikan subsidi terhadap orang tua yang tidak mampu,”kata Ketua Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Kabupaten Lebak, Mastur Huda, Jumat, 24 Juli 2020.
Selain itu, menurut Mastur, Pokja Wartawan Lebak juga menyiapkan fasilitas penunjang lainnya agar para pelajar bisa mengikuti KBM metode daring secara maksimal.
“Untuk pelajar yang tidak punya handphone di silahkan untuk datang ke sekretariat pokja wartawan, kita akan sediakan fasilitas laptop dari pokja”katanya
Sementara itu, Helmania siswi dari SMK PGRI Rangkasbitung sangat senang karena membantu untuk mempermudah belajar daring online karena kesulitan sinyal dan kuota.
“Iya sangat membantu karena bisa ngirit kuota, kalau belajar daring online di rumah sangat kesulitan sinyal.”ucap Helma.
Editor: Fariz Abdullah
